KPTA Surabaya Sampaikan Kuliah Umum pada International Visiting Lecture Fakultas Syariah UIN Ponorogo

Ponorogo, 19 November 2025 — Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya, Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H., hadir sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan International Visiting Lecture yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. Acara ini berlangsung di kampus setempat dan dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai instansi.

Kegiatan diawali dengan registrasi peserta pukul 07.30 WIB, dilanjutkan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara semakin khidmat ketika Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I., dan Rektor UIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., menyampaikan sambutan selamat datang. Keduanya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen UIN Ponorogo dalam membangun jejaring akademik internasional sekaligus memperkuat hubungan dengan lembaga peradilan di Indonesia.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, ditampilkan pula penampilan tari daerah oleh mahasiswa, yang menambah suasana meriah sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Ponorogo.

Memasuki sesi utama, kuliah umum menghadirkan dua narasumber:

1. Prof. Dr. Dzuljastri Bin Abdul Razak dari International Islamic University Malaysia (IIUM), dan
2. Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H., Ketua PTA Surabaya.

Dalam pemaparan materinya, KPTA Surabaya menyampaikan pandangan mengenai perkembangan hukum di peradilan agama, tantangan modernisasi lembaga peradilan, serta peran akademisi dalam mendorong lahirnya inovasi dan pembaruan hukum di Indonesia. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia kampus dan aparatur peradilan agar mahasiswa memiliki wawasan lebih komprehensif tentang hukum terapan, praktik peradilan, serta peluang karier di lingkungan Mahkamah Agung.

Dr. Zulkarnain mendorong mahasiswa Fakultas Syariah untuk terus memperkuat kompetensi dan kesiapan moral-intelektual sebagai calon generasi penerus aparatur peradilan. “Dunia peradilan membutuhkan SDM unggul yang tidak hanya kuat dalam akademik, tetapi juga memiliki integritas dan kepemimpinan yang baik,” ujarnya dalam kuliah umum tersebut.

Acara ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu moderator, di mana mahasiswa dan peserta berkesempatan bertanya langsung kepada narasumber. Banyak pertanyaan menarik seputar isu-isu kontemporer peradilan agama, reformasi hukum, serta prospek kerja bagi lulusan Fakultas Syariah.

Setelah penutupan resmi, kegiatan dilanjutkan dengan ramah-tamah di Fakultas Syariah UIN Ponorogo, mempererat komunikasi dan kerja sama antara perguruan tinggi dan lembaga peradilan. Kehadiran KPTA Surabaya pada acara ini semakin memperkokoh hubungan institusional dan membuka peluang kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, serta praktik hukum.