img-logo img-logo
Silaturahmi HISSI dan PTA Surabaya Perkuat Sinergi Penguatan Hukum Syariah dan Peradilan Agama
Silaturahmi HISSI dan PTA Surabaya Perkuat Sinergi Penguatan Hukum Syariah dan Peradilan Agama
Tanggal Rilis Berita : 01 Desember 2025, Pukul 23:55 WIB, Telah dilihat 95 Kali

Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menerima kunjungan silaturahmi Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) yang dipimpin langsung Ketua Umum HISSI, Prof. Dr. Drs. KH. M. Amin Suma, B.A., S.H., M.A., M.M. Pertemuan dihadiri dengan antusias oleh seluruh Hakim Tinggi dan Panitera Pengganti PTA Surabaya. Acara ini sendiri dilaksanakan di Aula KH. Abdullah Shiddiq PTA Surabaya pada Senin 1 Desember 2025 pukul 09.00 WIB.

image host

Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut dibuka oleh Ketua PTA Surabaya, Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H., yang menegaskan bahwa seluruh hakim tinggi dan panitera di wilayah Jawa Timur pada umumnya merupakan alumni sarjana syariah dan hukum, sehingga kedekatan kultural dan keilmuan dengan HISSI sangat kuat. Dalam sambutannya, Zulkarnain juga mengungkapkan berbagai dinamika kelembagaan, termasuk kebijakan penguatan SDM dan rencana prorogasi perkara yang akan memungkinkan PTA menangani perkara langsung dari masyarakat. 

image host

Pada pertemuan tersebut, Ketua PTA Surabaya memaparkan kondisi kekurangan personel hakim dan panitera pengganti di lingkungan peradilan agama, yang kini diantisipasi dengan kebijakan pengangkatan panitera pengganti tinggi dan opsi prorogasi persidangan di tingkat PTA. Kebijakan ini, menurutnya, merupakan ikhtiar untuk menjaga kualitas layanan peradilan sekaligus merespons beban kerja yang semakin meningkat. Ia juga mendorong HISSI agar mengambil peran dalam menyuarakan isu-isu strategis terkait urgensi hakim ad hoc di peradilan agama dan penguatan gagasan pembentukan pengadilan khusus untuk perkara-perkara tertentu. 

image host

Sementara itu, Prof. Amin Suma dalam sambutannya menegaskan bahwa HISSI hadir sebagai wadah ilmiah dan profesional yang mengintegrasikan para ilmuwan dan sarjana syariah dari berbagai disiplin ilmu. Ia memaparkan sejarah panjang perjuangan legalitas organisasi hingga diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM, serta peran HISSI dalam memberikan kontribusi pemikiran pada isu-isu hukum nasional. Dalam kesempatan itu, Amin juga menekankan bahwa HISSI dibangun bukan hanya oleh akademisi, tetapi juga oleh para hakim, praktisi hukum, dan komunitas keuangan syariah yang selama ini turut menopang keberlanjutan organisasi. 

image host

Prof. Amin turut menyampaikan pandangannya terkait peran strategis peradilan agama sebagai “ayah kandung” HISSI. Ia menegaskan bahwa sejarah HISSI tidak terlepas dari kontribusi besar para hakim agama, yang sejak awal turut memberi dukungan moral maupun material terhadap pendirian sekretariat HISSI Center. Dalam forum tersebut, ia mengajak jajaran PTA Surabaya untuk mempererat kolaborasi dalam penguatan literasi hukum syariah di berbagai lapisan masyarakat, termasuk pesantren, perguruan tinggi, dan komunitas keagamaan. Menurutnya, keberadaan HISSI harus menjadi jembatan antara akademisi dan praktisi dalam membangun kesadaran hukum umat. 

image host

Ketua PTA Surabaya menyambut positif ajakan tersebut dan menegaskan kesiapan pihaknya untuk memperluas jaringan HISSI hingga tingkat kabupaten/kota. Ia bahkan mendorong agar HISSI terlibat dalam berbagai kegiatan sosialisasi keagamaan dan hukum di daerah, termasuk silaturahmi ke pesantren dan tokoh masyarakat. Dalam konteks momentum milad ke-49 PTA Surabaya, ia juga menyampaikan bahwa peradilan agama terus berupaya meningkatkan kualitas kelembagaan, termasuk penyelenggaraan seminar nasional bertajuk “Dari Serambi Masjid ke Serambi Indonesia Menuju Serambi Dunia” sebagai langkah menuju peradilan agama berkelas dunia. 

Pertemuan silaturahmi tersebut ditutup dengan harapan agar kerja sama antara HISSI dan PTA Surabaya tidak berhenti pada forum formal semata, tetapi berkembang menjadi sinergi berkelanjutan dalam penguatan hukum syariah dan pelayanan peradilan agama. Kedua lembaga sepakat bahwa tantangan hukum modern menuntut integrasi keilmuan dan pengalaman lapangan, serta perlunya kolaborasi dalam membangun opini publik untuk mendukung berbagai agenda reformasi di bidang hukum keluarga dan ekonomi syariah. Silaturahmi diakhiri dengan foto bersama sebagai penanda komitmen bersama membangun kemaslahatan umat.

Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !