img-logo img-logo
PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KINERJA ASN
PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KINERJA ASN
Tanggal Rilis Berita : 13 November 2025, Pukul 12:00 WIB, Telah dilihat 5 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Situbondo

Rabu, 12 November 2025, Pegawai Pengadilan Agama Situbondo, Yoyok Hadi, mengikuti Webinar bertema “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Peningkatan Kualitas Layanan dan Kinerja.” Kegiatan ini diikuti secara daring dari Ruang Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo. Webinar tersebut menghadirkan narasumber Calvin Capnary yang memaparkan pentingnya pemahaman etika dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Ia menekankan bahwa ASN perlu menjadi garda terdepan dalam pemanfaatan AI yang bertanggung jawab. “Kecerdasan buatan bukan sekadar alat bantu, tetapi sarana untuk mempercepat pelayanan publik,” ujar Calvin.

WhatsApp Image 2025 11 13 at 11.58.36

Materi yang disampaikan oleh narasumber menyoroti topik Refleksi dan Prinsip Responsible AI. Peserta diajak untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan dengan bijak, terutama dalam konteks pelayanan publik. Calvin menegaskan bahwa penggunaan AI harus selalu mempertimbangkan aspek verifikasi data, perlindungan privasi, serta komunikasi empatik. “AI akan bekerja efektif jika didukung dengan integritas dan tanggung jawab manusia di baliknya,” tambahnya. Peserta tampak antusias menyimak setiap penjelasan yang disampaikan secara interaktif.

WhatsApp Image 2025 11 12 at 14.33.02

Dalam sesi refleksi, narasumber memaparkan beberapa pertanyaan penting yang perlu direnungkan oleh peserta. Salah satunya adalah, “Apakah bahasa yang digunakan oleh sistem Copilot sudah sopan dan jelas?” Pertanyaan tersebut mengajak peserta untuk berpikir kritis terhadap cara AI berinteraksi dengan manusia. Selain itu, peserta juga diminta untuk mengevaluasi apakah informasi yang diberikan AI relevan dengan kondisi lapangan. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran yang mendorong ASN berpikir reflektif dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi.

Prinsip utama Responsible AI juga dijelaskan secara rinci dalam sesi materi. Calvin menyebut empat pilar utama, yaitu verifikasi data, perlindungan privasi, komunikasi empatik, dan pengendalian ASN. Ia menegaskan bahwa ASN tetap memegang kendali penuh atas keputusan akhir, meskipun AI menjadi alat bantu dalam proses kerja. “AI hanya mendukung, bukan menggantikan peran manusia dalam pelayanan publik,” jelasnya. Penjelasan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari peserta webinar.