Senin, 17 November 2025, Jurusita Pengadilan Agama Situbondo, Yunizar Holifatus Zahra, S.E., memberikan materi kepada mahasiswi Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dari Universitas Ibrahimy Sukorejo. Materi tersebut disampaikan secara langsung di Aula Pengadilan Agama Situbondo dengan tema utama “Tugas Jurusita dan Jurusita Pengganti.” Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendalami peran penting jurusita dalam mendukung jalannya proses peradilan. Yunizar menekankan bahwa tugas jurusita bukan hanya menjalankan perintah pengadilan, tapi juga menjaga integritas dan ketepatan pelaksanaan tugas. “Seorang jurusita harus profesional, cermat, dan bertanggung jawab dalam menjalankan amanahnya,” ujarnya saat membuka sesi materi. Kegiatan ini menjadi momen edukasi penting bagi mahasiswi untuk memahami realitas kerja di lingkungan peradilan agama.

Dalam paparan materinya, Yunizar menjelaskan berbagai fungsi dan tugas pokok jurusita serta jurusita pengganti di Pengadilan Agama. Ia menguraikan bagaimana jurusita bertugas menyampaikan surat dan dokumen resmi pengadilan kepada pihak terkait serta melaksanakan penyitaan sesuai perintah hakim. “Kami tidak hanya sekadar pengantar dokumen, tapi juga penegak hukum di lapangan yang harus menjalankan tugas dengan prosedur yang benar,” jelas Yunizar. Ia juga membahas perbedaan tugas antara jurusita dan jurusita pengganti untuk memberikan gambaran komprehensif bagi peserta. Mahasiswi PPL terlihat sangat antusias mengikuti penjelasan yang dikemas dengan contoh kasus nyata. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan mereka bisa mempraktikkan ilmunya dengan tepat selama magang di pengadilan.

Selain tugas teknis, Yunizar menekankan nilai-nilai etika dan sikap profesional yang harus dimiliki setiap jurusita. Ia menyatakan, “Kerahasiaan, kejujuran, dan ketegasan adalah pondasi utama yang harus dijaga selama bertugas.” Dalam pengalamannya, sikap profesional sangat menentukan kepercayaan publik terhadap kinerja pengadilan. Diskusi pun terjadi ketika para mahasiswi bertanya terkait tantangan yang biasa dihadapi jurusita dalam praktik lapangan. Yunizar memberikan jawaban jujur dan solutif yang membuka wawasan peserta tentang dinamika tugas di lapangan. Dialog interaktif ini semakin memperkuat pemahaman peserta mengenai kompleksitas pekerjaan jurusita.
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi tugas jurusita yang melibatkan peserta secara langsung. Melalui simulasi ini, mahasiswi dapat merasakan bagaimana prosedur penyampaian surat dan dokumen resmi dilakukan dengan benar. Yunizar menjelaskan pentingnya mengikuti standar operasional prosedur agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan proses hukum. “Simulasi ini bertujuan agar kalian siap menghadapi tantangan di lapangan dengan bekal yang memadai,” tutur Yunizar. Harapan dari latihan ini adalah agar peserta mampu bekerja secara teliti dan profesional saat melaksanakan tugas. Acara yang interaktif ini mendapat apresiasi positif dari semua pihak yang hadir.