Pengadilan Agama Nganjuk turut serta dalam acara strategis nasional bertajuk "Webinar Korpri Menyapa ASN Seri Ke-139: Amazing ASN, Amazing Nation – ASN Siaga Bencana" yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari Jum'at, 5 Desember 2025, dimulai tepat pukul 09.00 WIB, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi ancaman bencana. Dari Pengadilan Agama Nganjuk, Pegawai Kesekretaritan, Haris Al Ma'ali, S.H., mengikuti kegiatan penting ini dari ruang kesekretariatan Pengadilan Agama Nganjuk. Webinar tersebut menghadirkan tokoh-tokoh kunci dalam manajemen bencana dan kepegawaian, yaitu Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., Dr. Andri Ramdani, M.Si., dan Rustian, S.Si., Apt., M.Kes.
Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., selaku Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional sekaligus Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), membuka acara dengan menyampaikan ajakan tulus untuk menumbuhkan jiwa empati di kalangan 5,5 juta ASN. Beliau menyerukan penggalangan bantuan melalui program KORPRI Peduli dan KORPRI Berbagi untuk meringankan beban masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak musibah banjir dan longsor akibat Siklon Tropis Senyar. Materi dilanjutkan oleh Dr. Andri Ramdani, M.Si., Direktur Meteorologi Publik BMKG, yang memaparkan topik "Cuaca Ekstrem di Indonesia: Tren, Dampak, dan Antisipasi Bagi ASN". Dr. Andri menegaskan bahwa tren kejadian banjir dan longsor di Indonesia semakin meningkat signifikan setiap tahun, terutama bencana hidrometeorologi. Ia menekankan peran BMKG di hulu rantai peringatan dini, dan mengharapkan ASN dapat meneruskan informasi peringatan dini secara akurat dan memanfaatkan aplikasi Info BMKG untuk meminimalisasi risiko.
Pembahasan mendalam mengenai kesiapsiagaan dilanjutkan oleh Rustian, S.Si., Apt., M.Kes., Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang menyampaikan materi tentang "Kesiapan Menghadapi Bencana: Peran Strategis ASN dalam Manajemen Risiko Bencana". Beliau memaparkan data bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana, dengan 80,7% didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor. Rustian menekankan bahwa ASN harus berperan sebagai duta kebencanaan yang mampu memperkuat kesiapsiagaan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar melalui pemahaman siklus bencana (pra, saat, dan pasca). Secara khusus, beliau juga mengimbau gerakan penanaman satu pohon oleh setiap ASN sebagai upaya nyata mengatasi kerusakan lingkungan di hulu yang menjadi pemicu bencana, sehingga dapat menekan jumlah korban jiwa.
Dari seluruh rangkaian materi yang disampaikan oleh para narasumber, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko bencana adalah tanggung jawab kolektif yang melibatkan seluruh elemen pentaheliks, termasuk ASN sebagai garda terdepan di masyarakat. Dr. Andri Ramdani dan Rustian sama-sama menekankan bahwa meskipun jumlah kejadian bencana tidak dapat dikendalikan, dampaknya dapat diminimalkan melalui kolaborasi lintas sektor dan penyebaran informasi yang efektif. Kesiapsiagaan dimulai dari literasi informasi, mengenali lingkungan, hingga kemampuan bertindak cepat saat peringatan dini diterima, sebagaimana ditekankan dalam materi penutup. Partisipasi aktif Pegawai Kesekretaritan PA Nganjuk, Haris Al Ma'ali, S.H., dalam webinar ini diharapkan dapat memperkuat implementasi budaya sadar bencana di lingkungan kantor dan keluarga demi terwujudnya Indonesia yang tangguh dan sejahtera di masa mendatang.
Follow juga akun Media Sosial PA. Nganjuk :
Website : https://www.pa-nganjuk.go.id/
Instagram : https://www.instagram.com/panganjuk/
Facebook : https://www.facebook.com/pengadilanagama.nganjuk/
Youtube : https://www.youtube.com/@panganjuktv9264/videos
Tiktok : https://www.tiktok.com/@panganjuk
Twitter : https://x.com/pa_nganjuk/
