PTA Surabaya Gelar Try Out Hari Ke-2 Presentasi ZI Menuju WBK Untuk Satker PA Se-Jatim
Pada Senin, 23 September 2024, Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menggelar kegiatan try out presentasi Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Kegiatan ini diikuti oleh Pengadilan Agama Kota Madiun dan Pengadilan Agama Pacitan secara dari di ruang Media Center masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan pengadilan dalam memaparkan pencapaian dan strategi mereka menuju WBK. Kegiatan ini berbeda dari try out sebelumnya, sekarang satuan kerja (satker) diberikan waktu presentasi 5 menit lebih lama dari sebelumnya.
Tim Pendamping Pengadilan Agama (PA) Kota Madiun, Drs. Saherudin, menyampaikan beberapa poin penting terkait teknis presentasi. “Nanti tolong bandwidth difokuskan di area Zoom, agar kualitas suara tidak terganggu. Buat timer agar presentasi dapat terukur dengan baik. Intonasi sudah bagus, dan saran saya, bisa ditampilkan inovasi dalam setiap area,” ungkap Saherudin.
Ketua PTA Surabaya, Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H. juga memberikan saran terkait pencahayaan. "Untuk PA Madiun, pencahayaannya sepertinya masih kurang, jadi bisa diberikan lampu nanti," ujarnya. Ketua PTA Surabaya juga menekankan pentingnya penguatan integritas dimulai dari perubahan mindset di Area satu, dan materi presentasi harus sesuai dengan Lembar Kerja Evaluasi (LKE).
Tim Pendamping PA Pacitan, Drs. Usman, S.H.,M.H. diminta untuk menjaga suasana presentasi tetap relaks agar materi dapat tersampaikan dengan baik. Lebih lanjut Benny Hardiyanto, S.H., Kasubag Rencana Program dan Anggaran, memberikan masukan bahwa yel-yel yang disampaikan hanya terdengar dari Ketua, sementara anggota tim lain tidak terdengar dengan jelas. “Mungkin ada mic tambahan yang bisa mengakomodir semuanya. Untuk PA Pacitan, tim IT perlu disiapkan lagi untuk presentasinya,” saran Benny.
Panitera, Rusli, S.H., M.H. juga menambahkan, “Untuk perpindahan slide, lebih baik diserahkan ke tim IT, agar Pak Ketua bisa fokus pada presentasi.”
Wakil Ketua PTA Surabaya, Drs. H. Rusman Mallapi, S.H., M.H. mengingatkan bahwa presentasi WBK harus dilakukan secara maksimal. Sementara itu, Nidzom menyoroti bahwa perjalanan untuk mencapai WBK masih panjang dan memerlukan latihan lebih lanjut, baik internal maupun eksternal antar satker. “Dari seluruh satker yang presentasi, belum ada yang menyampaikan kesimpulan di akhir presentasi,” tambahnya, mengingatkan pentingnya struktur presentasi yang lengkap.
Ketua PTA Surabaya menggarisbawahi bahwa integritas harus menjadi fokus utama, dimulai dari penguatan di Area satu, dengan perubahan mindset sebagai langkah awal. Selain itu, ia menekankan perlunya materi yang lebih spesifik mengenai pengawasan dan monitoring pegawai, sesuai dengan standar LKE.
Kegiatan try out ini diharapkan dapat mempersiapkan Pengadilan Agama dengan lebih baik dalam mencapai predikat WBK melalui penyempurnaan teknis presentasi dan penguatan materi yang disampaikan.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !