"Badai Efisiensi! Antara Problem & Solusi" Kopi Giras Kesekretariatan PTA Surabaya
Surabaya, 4 Maret 2025 – Gelombang efisiensi anggaran melanda Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya beserta seluruh PA se-Jawa Timur. Dalam forum diskusi “Kopi Giras Kesekretariatan” yang dipandu oleh Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian PTA Surabaya, H. M. Nidzom Anshori, SH, MH, persoalan keterbatasan anggaran kementerian lembaga menjadi salah satu sorotan utama.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, hadir sebagai narasumber Dr. Naffi, S.Ag., MH., Sekretaris PTA Surabaya yang menegaskan bahwa meskipun harus menghadapi efisiensi besar-besaran, semangat dan doa tetap menjadi pegangan utama dalam menjalankan tugas dan pelayanan. Awalnya, banyak yang mengira efisiensi ini hanya akan berdampak pada perjalanan dinas. Namun, kenyataannya, pemangkasan anggaran terjadi di berbagai lini di lingkungan Mahkamah Agung, bahkan mencapai total hampir Rp3 triliun yang turut berdampak kepada seluruh badan peradilan di bawahnya.
Efisiensi ini turut mempengaruhi anggaran belanja PTA Surabaya, mulai dari Alat Tulis Kantor (ATK) hingga anggaran pemeliharaan. Kondisi ini nampak pada 30 Pengadilan Agama (PA) di wilayah PTA Surabaya yang mengalami defisit anggaran. Pertanyaan besar pun muncul: apakah kondisi ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun? Dan bagaimana jika terjadi kerusakan fasilitas, sedangkan tidak ada biaya yang dapat dialokasikan untuk perbaikan?
Salah satu contoh nyata dampak efisiensi ini terlihat di PA Situbondo, yang mengalami minus anggaran sehingga melakukan revisi anggaran Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Selain itu, menurut Sekretaris PA Situbondo, Hilyah Sa'diyah, SH, MH, kendaraan dinas di satuan kerja tidak dapat digunakan secara optimal dan hanya bisa dipanaskan secara berkala.
Naffi menjelaskan bahwa revisi anggaran PPNPN saat ini hanya dapat dilakukan maksimal selama empat bulan. Sementara itu, PA Probolinggo telah merealisasikan belanja modalnya, tetapi tetap harus menyesuaikan dengan perubahan kebijakan anggaran. Oleh karena itu, Naffi menegaskan bahwa data lengkap harus disampaikan kepada vendor, serta adendum kontrak harus segera ditambahkan guna menyesuaikan kondisi terbaru.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, para pegawai dan jajaran di lingkungan PTA Surabaya diharapkan tetap solid dan mencari solusi terbaik agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan optimal di tengah badai efisiensi yang melanda.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !