KETUA PA SITUBONDO MENGIKUTI PENILAIAN KINERJA PENCEGAHAN DAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (PPPS) TAHUN 2025
KETUA PA SITUBONDO MENGIKUTI PENILAIAN KINERJA PENCEGAHAN DAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (PPPS) TAHUN 2025
Tanggal Rilis Berita : 11 Juni 2025, Pukul 14:07 WIB, Telah dilihat 11 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Situbondo

Selasa, 10 Juni 2025, Ketua Pengadilan Agama Situbondo, Drs. Safi', M.H., mengikuti kegiatan Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Tahun 2025. Acara ini diselenggarakan di Intelligence Room (IR) Pemkab Situbondo dan diikuti secara zoom meeting oleh berbagai unsur pemerintahan. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, jajaran Forkopimda, Plh Sekdakab Situbondo Yulianto, pimpinan OPD, camat, perwakilan kepala desa, serta tamu undangan lainnya. Penilaian kinerja ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengukur keseriusan kabupaten/kota dalam menangani stunting.

WhatsApp Image 2025 06 11 at 14.05.32

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, menjelaskan bahwa penilaian kinerja PPPS ini bertujuan untuk menilai sejauh mana langkah pemerintah daerah dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Ia memaparkan, “Hari ini dilakukan penilaian kinerja pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Situbondo oleh Pemprov Jatim sebagai langkah strategis.” Berdasarkan survei SSGI Tahun 2024, prevalensi stunting di Situbondo tercatat 10,6 persen, lebih rendah dibandingkan angka provinsi Jawa Timur sebesar 14,7 persen. Namun, data pengukuran e-PPBGM menunjukkan capaian prevalensi stunting Situbondo berada di angka 5,9 persen. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan metode pengukuran namun tetap menjadi perhatian serius. Ulfiyah menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menekan angka tersebut melalui berbagai intervensi.

WhatsApp Image 2025 06 11 at 14.05.32 1

Untuk menekan angka stunting, Pemkab Situbondo telah melakukan intervensi anggaran yang meningkat secara berkelanjutan sejak tahun 2023 hingga 2025. Wakil Bupati menuturkan, “Mulai dari tahun 2023, 2024 hingga 2025 sudah ada penambahan anggaran terus menerus setiap tahunnya.” Intervensi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Intervensi sensitif mencakup pengelolaan data terintegrasi, pemanfaatan pekarangan, program gemar makan ikan, penyediaan air minum aman, pembangunan jamban, rumah layak huni, serta insentif bagi kader Posyandu, KB, dan ketua RT. Sedangkan intervensi spesifik fokus pada program berantas stunting secara langsung dan peningkatan gizi ibu hamil serta balita. Pendekatan ini diharapkan mampu mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.

Wakil Bupati Ulfiyah juga memaparkan keberhasilan Kabupaten Situbondo memiliki Rumah Pemulihan Gizi (RPG) yang menjadi satu-satunya di Jawa Timur. Ia menyampaikan, “Kita diapresiasi karena memiliki RPG, harapan ke depan ada penambahan fasilitas serupa.” RPG ini menjadi pusat rehabilitasi gizi bagi anak-anak yang mengalami stunting dan gizi buruk. Selain itu, Situbondo juga mengembangkan inovasi Sibesti, sebuah aplikasi yang dapat diakses masyarakat untuk memantau perkembangan stunting di daerah. Inovasi ini mempermudah koordinasi dan pelaporan antar OPD dan masyarakat. Ulfiyah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan stunting.