PTA Surabaya Hadiri Kunjungan Kerja Hoge Raad Belanda dan Diskusi Hukum di Surabaya
Surabaya – Selasa, 17 Juni 2025
Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menghadiri kegiatan kunjungan kerja delegasi Hoge Raad Kerajaan Belanda ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Acara tersebut dirangkai dengan diskusi hukum bersama para hakim dari berbagai lingkungan peradilan di Surabaya dan sekitarnya. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Utama Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., Pengadilan Tinggi Surabaya, Jalan Sumatera No. 42, Surabaya.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Mahkamah Agung RI dan delegasi tinggi dari Mahkamah Agung Belanda. Ketua PTA Surabaya beserta jajaran turut hadir bersama para ketua dan wakil ketua dari lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara, serta peradilan militer di wilayah Surabaya.
Agenda utama kegiatan ini adalah diskusi bersama para hakim dengan mengangkat dua topik utama, yaitu “Etika dan Integritas Hakim di Tengah Tekanan Sosial, Media, dan Risiko Penghinaan terhadap Pengadilan” serta “Putusan Hakim sebagai Instrumen Pembentukan Hukum: Perspektif Belanda.”
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Ketua MA RI, Suharto, SH, M.Hum. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada delegasi Hoge Raad Belanda yang telah hadir pada kesempatan ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada PT Surabaya beserta seluruh hakim di wilayah Surabaya yang juga turut hadir pada acara hari ini. Sesi diskusi kemudian dibuka oleh delegasi Hore Raad bersama seluruh hakim yang hadir.
Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam mempererat hubungan kelembagaan antar peradilan dari dua negara sahabat serta membuka ruang dialog tentang tantangan dan prinsip-prinsip etik yang dihadapi hakim dalam menjalankan fungsi yudisial. Melalui diskusi ini, para peserta mendapat wawasan tentang bagaimana sistem hukum Belanda memandang peran hakim dalam membentuk hukum melalui putusan, serta cara menghadapi tekanan dari publik dan media.
Ketua PTA Surabaya menyampaikan kepada redaksi bahwa forum ini sangat bernilai dalam membangun kesadaran bersama atas pentingnya integritas dan profesionalisme hakim. “Kami menyambut baik momen ini sebagai ruang pertukaran ilmu dan refleksi bersama, untuk memperkuat lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Dengan kehadiran langsung para pemangku kepentingan dari kedua negara, acara ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih intensif, khususnya dalam peningkatan kapasitas hakim, pembaruan sistem peradilan, dan penguatan tata kelola lembaga peradilan yang berorientasi pada integritas dan keadilan.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !