pta-surabaya.go.id - Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menghadiri acara wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama (KPTA) Bali, Drs. H. Ketut M. Djamal, S.H., M.H., yang diselenggarakan pada Senin, 30 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung secara khidmat melalui platform daring dan diikuti dari Aula PTA Surabaya mulai pukul 09.00 WIB. Acara tersebut merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian panjang KPTA Bali dalam menjalankan tugas di lingkungan peradilan agama.
Acara ini diikuti oleh pimpinan, hakim, serta aparatur peradilan tingkat banding dan tingkat pertama dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi nyata yang telah diberikan oleh Drs. H. Ketut M. Djamal selama bertahun-tahun dalam membangun peradilan agama yang profesional dan berintegritas.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., turut memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Drs. Ketut atas dedikasi dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama masa tugasnya. Ketua Mahkamah Agung juga menekankan pentingnya profesionalisme, integritas, serta semangat pengabdian yang berkelanjutan di lingkungan peradilan.
Baca juga: Purnabakti Hakim Tinggi PTA Surabaya, Drs. H. Abd Salam, S.H., M.H.
Lebih lanjut, Ketua MA mengatakan bahwa keteladanan yang telah ditunjukkan oleh Bapak Ketut M. Djamal merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur dalam menjalankan tugas sebagai aparatur peradilan agama. Kami berharap semangat beliau dapat menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi penerus.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MA juga menyoroti kiprah Drs. Ketut M. Djamal di bidang pendidikan. Selama bertugas di Bali, beliau bersama rekan-rekannya mendirikan Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan, yang dikenal sebagai lembaga pendidikan inklusif. Hal yang menarik, sekitar 40% tenaga pendidik di pesantren tersebut berasal dari kalangan Hindu. Karena keberagaman dan toleransinya, pesantren ini memperoleh predikat “Tolerance Boarding School” dari Kementerian Luar Negeri.
Kiprah Drs. Ketut dalam mendukung kerukunan antarumat beragama melalui dunia pendidikan menjadi nilai tambah atas pengabdiannya di bidang hukum. Hal ini sekaligus memperkuat citra lembaga peradilan agama sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan.
Partisipasi pimpinan PTA Surabaya dalam acara ini mencerminkan komitmen untuk terus menjunjung tinggi nilai penghormatan terhadap para purnabakti yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi institusi. Momentum ini juga menjadi refleksi untuk melanjutkan pengabdian dengan semangat, keteladanan, dan integritas yang tinggi di masa mendatang.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !