Bukti Cinta Budaya Nusantara, Aparatur PA Kota Kediri Nonton Bareng Pagelaran Wayang Kulit 1 Layar 3 Dalang
Bukti Cinta Budaya Nusantara, Aparatur PA Kota Kediri Nonton Bareng Pagelaran Wayang Kulit 1 Layar 3 Dalang
Tanggal Rilis Berita : 31 Agustus 2024, Pukul 00:00 WIB, Telah dilihat 12 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Kodya Kediri
4855b6db0d7398951ad2553059ded861.jpeg

Sabtu, 31 Agustus 2024, pukul 20.00 WIB, Aparatur Pengadilan Agama (PA) Kota Kediri hadir dan Nonton Bareng (NOBAR) pagelaran Wayang Kulit melalui zoom meeting. Kegiatan Wayang Kulit malan ini digelar oleh Mahkamah Agung dalam rangka memeringati HUT MA RI Ke-79 Tahun 2024. Bertempat di halaman gedung Mahkamah Agung RI, seluruh Pimpinan, Hakim Agung, Hakim Ad Hock, Para Tamu Undangan dan segenap Pejabat pada Mahkamah Agung RI, serta pimpinan 4 lingkungan peradilan di wilayah Jakarta secara langsung di tempat pagelaran wayang tersebut.

bf51a5c3c5143b1bccdce4f911a13420.jpeg


 

Berdasarkan surat Sekretaris MA RI Nomor 257/SEK/UND.HM1.1/VIII/2024, Ketua PA Kota Kediri, Dr. Muh. Nasikhin, S.H.I. menginstruksikan kepada seluruh aparatur PA Kota Kediri untuk hadir dan "Nobar" di ruang Media Center. Nonton Bareng yang digelar dalam acara ini sebagai bukti kecintaan aparatur PA Kota Kediri terhadap Budaya Nusantara. Salah satu Budaya tersebut adalah Wayang Kulit yang berasal dari tanah Jawa.

Ketua Mahkamah Agung RI, YM. Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. dalam sambutan pembukanya menyatakan acara wayang semalam suntuk malam hari ini merupakan rangkaian dari kegiatan HUT MA RI Ke-79 yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2024. Banyak kegiatan yang dilaksanakan MA RI dalam rangka memeringati HUT MA RI, diantaranya senam, jalan santai, tenis, dan pembagian hadiahnya, termasuk pagelaran wayang semalam suntuk malam ini. “Acara wayang ini sudah menjadi tradisi kita. Setiap tahun kita telah melaksanakan pagelaran wayang”, ungkap Beliau. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada tiga dalang yang akan memainkan cerita wayang kali ini, yaitu kepada Dalang YM Dr. Yanto, S.H., M.H. (Hakim Agung MA RI), Dalang Ki Srikuncuro, dan Dalang Ki Bagong Darmono.

dd785c05a5e82b615aa73a4c577bee39.jpeg


 

Ketua Mahkamah Agung RI juga berpesan agar pagelaran wayang kali ini tidak semata-mata dijadikan tontonan, tetapi ceritanya dapat dijadikan tuntunan. “Lakon yang diambil dalam pagelaran wayang 1 layar 3 dalang malam ini mengambl tema “Wahyu Cakraningrat”, tutur Beliau. Beliau menjelaskan intisari dari lakon tersebut adalah yang menjadi pimpinan adalah orang yang mendapatkan wahyu dari langit, yaitu yang dipilih Allah SWT. “Agar tidak salah mengartikan, mari kita sama-sama dengarkan dan simak lakon wayang yang akan dimaikan ketiga dalam kita kali ini”, pungkas Beliau.

e3b6dda1a8da128e08391b10b1fc1bc6.jpeg

Setelah Sambutan dari YM Ketua MA RI, pada mala mini juga perdana dinyanyikan lagu Mars Mahkamah Agung RI oleh Ketua MA RI dan Paduan Suara dari MA RI. Kemudian sebelum ketiga dalang mala mini memulai lakonnya, prosesi pagelaran wayang kali ini ditandai dengan penyerahan 3 wayang kepada ketiga dalang tersebut oleh tiga Pimpinan MA RI. Ketua MA RI, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. menyerahkan tokoh wayang Semar kepada Dalang Ki Dr. Yanto, S.H., M.H., YM Waka MA Bidang Yudisial, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. menyerahkan tokoh wayang Kresno kepada Dalang Ki Bagong Darmono, S.H., M.H., dan YM Waka MA Bidang non Yudisial, YM Dr. H. Suharto, S.H., M.Hum. menyerahkan tokoh wayang Abimanyu kepada Dalang Ki Srikuncuro Bimo.

441312f2c2d56fdbad3bfa12bf1e6c4e.jpeg

 

Setelah prosesi pembukaan selesai, mulailah ketiga dalang membuka dan memainkan wayang secara kompak dan harmonis. Lakon “Wahyu Cakraningrat” tahap demi tahap dipaparkan oleh ketiga dalam malam ini. Seluruh aparatur PA Kota Kediri, mulai dari Pimpinan, para Hakim, para Pejabat Stuktural dan Pejabat Fungsional serta staf dan PPPNPN pun mulai menikmati sajian pagelaran wayang kali ini. Mereka mendengarkan tahap demi tahap cerita wayang yang dimainkan ketiga dalang tersebut secara seksama.

5fbcf8271dee0af250299dc082e3a838.jpeg

Bapak Ketua PA Kota Kediri juga berpesan kepada seluruh aparatur PA Kota Kediri untuk mengambil hikmah dari lakon cerita wayang kulit malam ini. “Kedudukan dan jabatan dalam bentuk apapun yang dimiliki sesorang itu merupakan Amanah dari Allah SWT”, jelas Beliau. Beliau juga berpesan agar setiap jabatan dan kedudukan, termasuk pekerjaan yang kita miliki dan kita jalani ini harus dapat kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab sebagai bentuk Kita menjalankan Amanah dari Allah SWT. “Bila kita mampu menjaga dan melaksanakan amanah Allah SWT dengan melaksanaan pekerjaan kita secara ikhlas dan sungguh-sungguh, maka institusi kita PA Kota Kediri pun dengan sendirinya akan menjadi lebih baik dan maju”, pungkas Bapak Ketua PA Kota Kediri.