PA Kab Malang Ikuti Pembinaan YM Ketua Mahkamah Agung RI
PA Kab Malang Ikuti Pembinaan YM Ketua Mahkamah Agung RI
Tanggal Rilis Berita : 19 Januari 2024, Pukul 13:25 WIB, Telah dilihat 59 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Kabupaten Malang

Jum’at, 19 Januari 2024, Pengadilan Agama Kabupaten Malang mengikuti kegiatan Pembukaan Kegiatan Bimbingan Teknis secara daring tahun 2024 dan Pembinaan oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dimulai pukul 09.00 WIB bertempat di Media Center PA Kab. Malang. Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua PA Kab. Malang – Drs. H. Misbah, M.H.I., Wakil Ketua – Dr. Hj. Nurul Maulidah, S.Ag., M.H., Panitera – Drs. H. Badawi Asyhari, S.H., M.H. beserta seluruh Hakim PA Kab. Malang.

Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka mengawali Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama Secara Daring Tahun 2024. Acara tersebut mengangkat tema “Program Prioritas Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2024 untuk Lingkungan Peradilan Agama”. Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Plt. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI - Bambang Hery Mulyono, S.H., M.H.

Whats-App-Image-2024-01-19-at-12-22-21

Acara inti disampaikan oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI - Y.M. Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan apresiasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama atas prestasi yang telah diraih pada tahun 2023. Beliau juga mengapresiasi atas terwujudnya visi bersama yakni terwujudnya badan peradilan Indonesia yang agung. Dalam mewujudkan visi tersebut tentunya Mahkamah Agung berkomitmen untuk terus menjaga kemandirian badan peradilan, memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada masyarakat pencari keadilan, meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan, serta meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

Tidak hanya itu, Mahkamah Agung juga berkomitmen untuk membenahi integritas aparatur, efektifitas kelembagaan, kapasitas sumber daya manusia, serta kemandirian badan peradilan. “Praktik dan peristiwa nir-integritas yang mengguncang beberapa waktu lalu, kiranya cukup untuk mejadi peringatan bagi kita, untuk terus berbenah dan memperbaiki kualitas”, Ujar Ketua Mahkamah Agung RI. penguatan integritas masih menjadi fokus prioritas yang dicanangkan Mahkamah Agung pada tahun 2024 ini. Sebab, integritas merupakan landasan utama dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.

Dalam rangka penguatan integritas tersebut, Mahkamah Agung telah mengambil beberapa langkah kebijakan. Secara konseptual, Mahkamah Agung akan terus mendorong optimalisasi pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di tiap-tiap satuan kerja pengadilan. Di samping itu, Ketua Mahkamah Agung RI menghimbau agar penguatan fungsi dan peran role model di setiap satker terus ditingkatkan, demikian juga kegiatan public campaign anti-korupsi, serta mendorong implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

Whats-App-Image-2024-01-19-at-11-12-05

Namun di atas semua itu, nilai-nilai kejujuran dan kesadaran pribadi merupakan kunci utama yang paling menentukan. Inilah karakter yang ingin Mahkamah Agung bentuk dalam pribadi setiap hakim dan aparatur peradilan. Integritas itu berkaitan erat dengan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semakin tinggi tingkat ketakwaan dan amal ibadah kita, maka akan semakin dekat kita dengan Allah SWT. Dan semakin kita dekat dengan Allah SWT, maka akan semakin terjaga integritas kita. Orang yang dekat dengan Tuhannya, integritasnya akan sangat mulia. Isyu lain yang menjadi skala prioritas tahun 2024 adalah terkait penguatan kelembagaan dan kualitas layanan peradilan. Sebagai tumpuan bagi masyarakat pencari keadilan, khususnya yang beragama Islam, ekspektasi masyarakat terhadap layanan dan peran peradilan Agama sangatlah besar.

Ketua Mahkamah Agung RI berpesan agar Ditjen Badilag pro-aktif melakukan menyelenggarakan pembekalan maupun orientasi bagi para calon pimpinan pengadilan, baik dari aspek leadership, planning, budgeting, maupun management, terutama kepada para calon wakil ketua pada peradilan tingkat pertama. Demikian juga para pimpinan Pengadilan Tinggi Agama agar intens melakukan pembinaan terhadap calon panitera atau panitera muda. Beliau berharap semoga amanat yang disampaikan dapat dilaksanakan bersama demi kemajuan lembaga yang kita cintai.