Surabaya, 25 Maret 2024 - Pengadilan Agama Surabaya menjadi saksi aktifnya Sekretaris Pengadilan, Bapak Prasetya Puji Raharja, S.H., M.H., dalam proses Seleksi Kompetensi Bidang untuk jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di Mahkamah Agung RI. Kegiatan berlangsung di Media Center Pengadilan Agama Surabaya, dimulai pukul 08.00 WIB dan didampingi oleh Aghnia Bella Dina, S.T., Pranata Komputer Ahli Pertama di Sub Bagian Perencanaan Teknologi Informasi dan Pelaporan, pendamping IT. Inisiatif ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan terinformasi dalam sistem peradilan.
Salah satu tantangan utama bagi para peserta adalah penulisan makalah, yang dirancang untuk menguji kemampuan analitis mereka terhadap manajemen dan kepemimpinan dalam peradilan. Bapak Prasetya Puji Raharja turut berpartisipasi dalam penulisan makalah, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pemahaman terhadap manajemen peradilan yang efektif. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan kandidat yang tidak hanya memiliki kapabilitas manajerial yang baik, tetapi juga pemahaman yang kuat mengenai hukum dan sistem peradilan di Indonesia.
Setelah penulisan makalah, seleksi berlanjut dengan pembuatan presentasi PowerPoint, di mana peserta diminta untuk mempresentasikan ide dan analisis mereka berdasarkan makalah yang telah ditulis. Proses ini memungkinkan para juri untuk menilai kemampuan komunikasi dan presentasi peserta, serta kedalaman analisis mereka. Langkah ini merupakan bagian integral dari seleksi, memastikan bahwa calon pemimpin yang terpilih adalah mereka yang dapat menyampaikan visi dan pemahaman mereka dengan jelas dan efektif.
Proses seleksi ini tidak hanya mencari pemimpin dengan kemampuan administratif yang mumpuni, tetapi juga individu yang dapat membawa inovasi dan pembaruan dalam sistem peradilan agama. Dengan adanya seleksi kompetensi bidang yang ketat dan komprehensif, Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Agama Surabaya berharap dapat menemukan kandidat terbaik yang siap mengemban amanah sebagai pemimpin, membawa perubahan positif serta peningkatan kualitas di lingkungan peradilan agama. Seleksi ini menjadi langkah penting dalam usaha meningkatkan standar kepemimpinan di lembaga peradilan di Indonesia.