Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya menghadiri kegiatan sidang pleno istimewa dengan acara tunggal laporan tahunan Mahkamah agung RI tahun 2022 di Balairung Mahkamah Agung RI. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis 23 February 2023. Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Integritas Tangguh Kepercayaan Publik Tumbuh”. 

Acara dilaksanakan dengan megah dengan mengenalkan budaya Indoneisa. Dihadiri oleh pimpinan-pimpinan Negara tetangga. Terdapat pula Wakil Ketua Mahkamah Agung Qatar, Sadat, Singapura serta para menteri kabinet Indonesia Maju dan undangan  jajaran penting lainnya. Dihadiri pula secara langsung oleh seluruh pimpinan Pengadilan Tingkat Banding di Indonesia dan pengadilan tingkat pertama di ibukota serta terdapat tamu undangan lainnya. Sedangkan untuk pimpinan tingkat pertama mengikuti acara ini secara daring.
 

Sebagai pembuka, Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin S.H., M.H menyampaikan pidatonya. Beliau menyampaikan bahwa tema kali ini diusung untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Mahkamah Agung, menurutnya, integritas merupakan sebuah pondasi untuk tegaknya lembaga peradilan. Dalam kesempatan ini, beliau meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kasus korupsi yang menyangkut lembaga peradilan. “Saya menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas tejadinya kejadian ini, kami bertekad untuk menjadikan momentum ini sebagai titik balik dalam melakukakan revormasi total dengan melakukan pemberantasan oknum-oknum dan penataaan kembali system pengawasan”. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa masyarakat dapat melakukan pengaduan dan laporan atas dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Mahkamah Agung, melalui Bawas Care pada nomor 0821-2424-9090 yang akan terhubung langsung oleh Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung.
 

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini orang nomor 1 di Indonesia, Bapak Presiden Joko  Widodo turut memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan “Mahkamah Agung berusaha Saya berharap Mahkamah Agung terus melakukan langkah nyata dan berkelanjutan untuk memperkuat kemampuan meningkatkan kualitas dan integritas para hakim. Kerja sama yang kuat dengan Komisi Yudisial untuk menjaga kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim. Penjatuhan sanksi disiplin dan evaluasi kinerja kepada para hakim yang melanggar hokum perlu terus ditegakkan”.
 

Setelah sambutan Presiden Indonesia, kegiatan laptah (laporan tahunan) Mahkamah Agung ditutup dengan doa dan persembahan Bagimu Negeri oleh paduan suara Universitas Diponegoro dan sesi foto bersama. (ctr)