PTA Surabaya Ikuti Bedah Buku dan Munas HISSI ke-V Secara Daring

Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya berpartisipasi dalam acara Bedah Buku dan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) ke-V Tahun 2024 yang digelar secara daring. Acara tersebut diikuti oleh PTA Surabaya dari Aula PTA Surabaya pada hari Jumat, 20 September 2024.

Kegiatan Munas HISSI tahun ini mengusung tema “Azam HISSI Membangun Negeri Berasaskan Kitab Suci dan Konstitusi,” dengan diawali sesi Bedah Buku bertema “Al-Qur’an Al-Hakim dan Serbaneka Hukum.” Acara ini menampilkan narasumber Prof. Dr. Drs. M. Amin Suma, S.H., M.A., M.M., Ketua Umum Majelis Pengurus Nasional HISSI.

Acara dimulai pada pukul 13.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB melalui platform Zoom Meeting. Para peserta yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim dari satuan kerja masing-masing di lingkungan peradilan agama, mengikuti acara ini dengan antusias. PTA Surabaya turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman di bidang hukum syariah.

Acara dibuka dengan tilawah Al-Qur'an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars HISSI, dan Himne Mahkamah Agung. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari beberapa tokoh penting, termasuk Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua MPN HISSI. Sesi utama Bedah Buku dipandu oleh moderator yang mengupas berbagai perspektif hukum dari kitab suci.

Setelah sesi Bedah Buku, acara berlanjut ke Musyawarah Nasional HISSI dengan agenda pembukaan, sambutan, pemilihan pimpinan, dan penyampaian laporan kinerja MPN HISSI periode 2020-2024. Acara ini ditutup dengan ramah tamah.

Ketua PTA Surabaya, Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., mengatakan dengan mengikuti acara ini, PTA Surabaya berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan dan memperkuat integritas dalam menjalankan tugas peradilan agama. "Acara ini juga menjadi kesempatan untuk berkolaborasi dan bertukar pemikiran dengan para ilmuwan dan praktisi hukum syariah di Indonesia," lanjut Dr. Rokhanah.