Kultum Pagi PTA Surabaya: Menggapai Keberkahan Melalui Al-Qur’an, Sholat, dan Sedekah
Kultum Pagi PTA Surabaya: Menggapai Keberkahan Melalui Al-Qur’an, Sholat, dan Sedekah
Tanggal Rilis Berita : 07 Juli 2025, Pukul 17:30 WIB, Telah dilihat 46 Kali

pta-surabaya.go.id - Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya kembali melaksanakan kegiatan rutin kultum pagi setelah apel pada Senin 7 Juli 2025 yang berlangsung di Aula KH Abdullah Shidiq. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh aparatur PTA Surabaya sebagai bagian dari pembinaan rohani dan penguatan budaya kerja berbasis nilai-nilai keislaman.

image host

Kultum kali ini disampaikan oleh Wakil Ketua PTA Surabaya, Dra. Hj. Muhayah, S.H., M.H., yang mengangkat tema penting dari surat Fatir ayat 29. Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an serta mendirikan sholat termasuk golongan yang dicintai-Nya. “Kalau kita ingin Allah berbicara kepada kita, bacalah Al-Qur’an. Tapi kalau kita ingin bicara kepada Allah, maka perbanyaklah sholat dan doa,” tutur beliau dengan penuh ketegasan.

Dalam penyampaiannya, Dra. Hj. Muhayah menegaskan pentingnya membangun hubungan dua arah antara hamba dan Tuhannya melalui ibadah. “Al-Qur’an itu bukan hanya untuk dibaca, tetapi harus dipelajari dan diamalkan. Dan jangan lupa, sholat adalah tiang agama, maka jangan pernah tinggalkan,” pesannya di hadapan para pegawai.

Baca juga: Kultum Ramadhan PTA Surabaya Dihadiri Oleh Inspektur Wilayah IV Bawas MA RI

Lebih lanjut, beliau juga mengajak seluruh pegawai untuk gemar berinfaq dan berbagi dari rezeki yang dimiliki. Menurutnya, berinfaq adalah salah satu bentuk rasa syukur yang konkret. “Berinfaqlah sebagian dari rezeki yang kita dapat. Jangan menunggu kaya dulu untuk berbagi. Jadilah pribadi yang orientasinya bukan hanya dunia, tapi juga akhirat,” ucapnya.

Tiga pesan penting yang menjadi inti kultum juga ditekankan sebagai bentuk “perniagaan yang tidak akan merugi,” sebagaimana dalam Al-Qur’an. “Tiga hal ini jangan pernah kita tinggalkan: membaca Al-Qur’an, mendirikan sholat, dan bersedekah diam-diam. Inilah investasi akhirat yang nilainya tak ternilai,” ujar beliau dengan nada yang menginspirasi.

image host

Beliau juga menyinggung salah satu dari 10 Budaya Malu, yakni malu tidak sholat berjamaah. “Ini bisa kita jadikan SOP spiritual yang mengikat seluruh pegawai. Malu kalau tidak sholat berjamaah, karena ini adalah bentuk disiplin kita terhadap perintah Allah,” tegas Dra. Hj. Muhayah.

Kegiatan kultum pagi tersebut diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan dalam menjalankan tugas sehari-hari. “Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini menjadi pondasi untuk menunjang PTA Surabaya dalam meraih predikat WBBM,” pungkasnya penuh harap.

Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !