Perkuat Integritas dan Nasionalisme, Hakim PA Ponorogo Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025
Perkuat Integritas dan Nasionalisme, Hakim PA Ponorogo Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025
Tanggal Rilis Berita : 03 Juni 2025, Pukul 15:17 WIB, Telah dilihat 3 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Ponorogo

Perkuat Integritas dan Nasionalisme,
Hakim PA Ponorogo Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

www.pa-ponorogo.go.id || Senin, 02/06/2025. Menindaklanjuti Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor : 200.1.2/KH/539/405.27/2025, Hakim PA Ponorogo Drs. H. Maftuh Basuni, M.H. menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Alun-alun Kabupaten Ponorogo. Tepat pukul 07.00 WIB upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 dimulai dengan dihadiri oleh seluruh jajaran FORKOPIMDA beserta para tamu undangan baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tamu undangan lainnya. Upacara berlangsung secara tertib dan khidmat.

 

Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 ini mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya”. Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M., bertindak sebagai inspektur upacara dalam amanatnya mengutip pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 saat sidang BPUPKI. “ Pidato Soekarno menekankan Pancasila sebagai solusi “jalan tengah” yang mampu mengakomodasi berbagai pandangan dan kepentingan dalam masyarakat Indonesia. Intinya konsep dasar negara harus berada di tengah, tidak boleh dimenangkan mayoritas, tidak boleh ulama mengalahkan minoritas”, ucap beliau dihadapan peserta upacara.

 

“Maka Pancasila menjadi jalan tengah untuk merangkai perbedaan, Pancasila menjadi cakar untuk menumbuhkembangkan perbedaan, menyatukan agama, budaya, suku, dan ribuan pulau”, lanjut Kang Giri. Beliau juga menegaskan kepada seluruh masyarakat Ponorogo untuk membumikan Pancasila kedalam relung hati masing-masing. Termasuk di lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk meninggalkan ego sektoral.

 

“Mari kita bumikan Pancasila kembali di relung hatinya, di bumi kelahiran Ponorogo. Di tiap-tiap dinas, kuburlah gengsi masing-masing mengatasnamakan ego sektoral”, terang Kang Giri. Karena hal itu, gotong royong membumikan nilai Pancasila sangat diperlukan. Karena masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) untuk membangun Ponorogo. Ditemui seusai upacara, kepada Tim Berita Pak Maftuh mengatakan bahwa dengan turut aktif pada kegiatan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan salah satu wujud rasa syukur serta sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada pejuan termasuk pahlawan pendiri bangsa yang telah merumuskan Pancasila sebagai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. (DT)