img-logo img-logo
Hakim Pengadilan Agama Jombang Mengikuti Seminar Nasional dengan Topik Sexual Harassment at Workplace 101 & How American Court Handle Harassment and Bullying in the Workplace
Hakim Pengadilan Agama Jombang Mengikuti Seminar Nasional dengan Topik Sexual Harassment at Workplace 101 & How American Court Handle Harassment and Bullying in the Workplace
Tanggal Rilis Berita : 20 Oktober 2025, Pukul 15:31 WIB, Telah dilihat 4 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Jombang

Jombang, 17 Oktober 2025

Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) mendorong lahirnya budaya kerja yang lebih aman dan bermartabat melalui Seminar Nasional Program Pertukaran Pengetahuan YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) bertema “Towards A Harassment-Free Judiciary.” Kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 09.00–11.30 WIB ini diikuti oleh seluruh satuan kerja Mahkamah Agung di Indonesia. Acara diikuti oleh para Hakim-hakim Pengadilan Agama Jombang Kelas IA dan mereka mengikuti agenda tersebut dengan seksama, dan penuh antusias dengan topik yang dibawakan. Seminar mengangkat topik “Sexual Harassment at Workplace 101 & How American Court Handle Harassment and Bullying in the Workplace” yang difokuskan pada upaya pencegahan pelecehan dan perundungan di tempat kerja, terutama di lingkungan peradilan.

image host

 Program ini merupakan hasil kolaborasi antara YSEALI dan American Councils for International Education, dengan dukungan penuh dari Mahkamah Agung RI. Melalui surat imbauan resmi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) Nomor 2769/DJA/DL1.10/X/2025, seluruh satuan kerja di bawah MA diharapkan berpartisipasi aktif untuk memperkuat kesadaran aparatur peradilan terhadap isu kekerasan dan pelecehan di dunia kerja.  Tujuan utama seminar ini adalah membangun pemahaman menyeluruh tentang cara pengadilan di Amerika Serikat menangani kasus pelecehan dan perundungan di tempat kerja, yang dapat dijadikan pembelajaran bagi lembaga peradilan Indonesia dalam memperkuat tata kelola kelembagaan yang berkeadilan gender dan berintegritas.

image host

 “Kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, termasuk kekerasan berbasis gender, merupakan permasalahan yang serius. Adanya kekerasan dan pelecehan dapat menimbulkan dampak buruk bagi pekerjanya dan reputasi institusi,” Ujar narasumber Imelda. Dalam sesi selanjutnya seminar, Asleigh Parker yang merupakan Hakim Wake Country District, yang merupakan narasumber dari program YSEALI  memaparkan praktik pengadilan Amerika Serikat dalam menegakkan keadilan terhadap kasus pelecehan di tempat kerja. Pendekatan ini mencakup mekanisme hukum, pembuktian kasus, hingga penanganan psikososial bagi korban, serta pentingnya regulasi internal untuk melindungi pegawai dan menjaga citra lembaga peradilan.

 Melalui pelaksanaan seminar daring ini, Mahkamah Agung berharap setiap aparatur pengadilan dapat menerapkan hasil pembelajaran untuk memperkuat sistem pencegahan internal di lingkungan kerja masing-masing. Hal ini sejalan dengan visi lembaga peradilan yang profesional, berintegritas, dan humanis dalam pelayanan publik. Inisiatif seperti YSEALI menjadi sarana penting bagi hakim dan aparatur peradilan Indonesia untuk memahami dimensi sosial dan hukum dari pelecehan di tempat kerja, serta memperkuat kerangka etika yang menopang martabat lembaga peradilan. Dengan tema besar “Towards A Harassment-Free Judiciary,” seminar ini tidak sekadar forum akademik, tetapi juga komitmen moral menuju peradilan yang lebih aman, setara, dan berkeadilan bagi seluruh warga peradilan. (oca)