img-logo img-logo
ASN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO DIDORONG BIJAK BERMEDIA SOSIAL
ASN PENGADILAN AGAMA SITUBONDO DIDORONG BIJAK BERMEDIA SOSIAL
Tanggal Rilis Berita : 28 Oktober 2025, Pukul 16:05 WIB, Telah dilihat 22 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Situbondo

Selasa, 28 Oktober 2025, Jurusita Pengadilan Agama Situbondo, Rudy Kardiyanto, S.H., mengikuti kegiatan Forum Diskusi Publik “Beretika Digital dan Waspada Konten Negatif.” Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh berbagai peserta dari instansi pemerintah dan akademisi. Rudy mengikuti kegiatan tersebut dari ruang Jurusita Pengadilan Agama Situbondo dengan penuh perhatian dan antusiasme. Acara ini menghadirkan narasumber Wildan Hakim, S.Sos., M.Si., Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia. Dalam forum tersebut, Wildan menyampaikan pentingnya literasi digital yang dibarengi dengan pemahaman etika komunikasi. “Kita perlu membekali masyarakat dengan kemampuan berpikir kritis dan etis saat berinteraksi di dunia maya,” ujarnya tegas.

WhatsApp Image 2025 10 28 at 15.59.52 1

Wildan menjelaskan bahwa masih banyak pengguna media sosial yang belum memahami batasan dalam menyampaikan opini di ruang digital. Akibatnya, banyak terjadi kesalahpahaman, konflik, bahkan penyebaran informasi yang tidak benar. Ia menekankan bahwa etika komunikasi digital bukan sekadar tentang sopan santun, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap dampak dari setiap kata yang disebarkan. “Kebebasan berekspresi di dunia maya tidak berarti bebas tanpa batas,” kata Wildan. Pemahaman inilah yang menurutnya harus diperkuat di tengah derasnya arus informasi digital. Literasi digital yang beretika menjadi pondasi penting dalam membangun ruang publik yang sehat dan produktif.

WhatsApp Image 2025 10 28 at 15.58.03


Dalam paparannya, Wildan juga menyoroti pentingnya peran institusi pendidikan dan keluarga dalam membentuk karakter digital yang bertanggung jawab. Ia menilai bahwa kebiasaan beretika di dunia nyata harus selaras dengan perilaku di dunia maya. Pendidikan karakter dan pembiasaan komunikasi positif menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang bijak berteknologi. “Anak-anak belajar dari contoh, bukan hanya dari teori,” ujar Wildan menambahkan. Ia mendorong semua pihak, termasuk lembaga pemerintah, untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran digital masyarakat. Menurutnya, literasi digital bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab sosial bersama.

Rudy Kardiyanto menilai bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan tugas dan tanggung jawab Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai pelayan publik, ASN harus menjadi teladan dalam penggunaan media sosial yang beretika dan bertanggung jawab. “Kita sebagai ASN harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat dalam berkomunikasi secara santun dan berimbang di dunia digital,” ungkap Rudy. Ia menambahkan bahwa ASN juga harus berhati-hati dalam membagikan informasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik. Menurutnya, era digital menuntut ASN untuk tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga bijak dalam bermedia. Hal ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme.