Pengadilan Agama Situbondo mengambil langkah maju dalam modernisasi manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan mengikuti Kickoff Penilaian 360° dan Layanan Konsultasi Kepegawaian Online. Acara penting ini diikuti oleh Plt Kasubag Kepegawaian Pengadilan Agama Situbondo, Andini Salsabila, S.T., pada Selasa, 11 November 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring, di mana Andini Salsabila mengikutinya dari Ruang Kesekretariatan. Peluncuran ini menandai era baru dalam pengelolaan aparatur sipil negara yang lebih transparan dan efisien. Inisiatif ini diharapkan dapat segera diadopsi untuk mempercepat roda birokrasi internal. Keikutsertaan PA Situbondo menunjukkan komitmen lembaga dalam mendukung program digitalisasi nasional.
Bertindak sebagai narasumber utama dalam kickoff virtual ini adalah Dr. Narsih, S.Pd., M.M., yang memaparkan visi besar di balik kedua sistem baru tersebut. Dr. Narsih menguraikan pentingnya adaptasi teknologi dalam manajemen kepegawaian modern. Para peserta dari berbagai satuan kerja mendengarkan dengan saksama kerangka kerja dan manfaat yang akan diperoleh. Andini Salsabila mencatat poin-poin penting yang relevan untuk diterapkan di lingkungan Pengadilan Agama Situbondo. Sesi ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga membuka ruang diskusi interaktif bagi peserta. Keahlian Dr. Narsih memberikan pencerahan mengenai tantangan dan solusi dalam implementasi sistem digital.
Salah satu fokus utama yang ditekankan dalam presentasi adalah bagaimana transformasi digital ini akan meningkatkan efisiensi layanan internal. Dr. Narsih menjelaskan bahwa Layanan Konsultasi Kepegawaian Online dirancang untuk memangkas alur birokrasi yang rumit dan panjang. "Kita bergerak menuju era di mana layanan kepegawaian tidak lagi terikat oleh tumpukan kertas dan jam kerja, melainkan berbasis kecepatan dan ketepatan data," ujar Dr. Narsih. Efisiensi ini diharapkan dapat membebaskan waktu pegawai dari urusan administratif sehingga bisa lebih fokus pada tugas pokok. Proses yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari kini dapat diselesaikan dalam hitungan jam. Hal ini adalah langkah konkret untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif.
Pilar kedua dari transformasi ini adalah komitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pegawai melalui sistem Penilaian 360°. Sistem ini memungkinkan penilaian kinerja yang lebih komprehensif, tidak hanya dari atasan tetapi juga dari rekan sejawat dan bawahan. Tujuannya adalah menciptakan budaya umpan balik yang jujur, terbuka, dan konstruktif. Lebih jauh, keseluruhan inisiatif ini dirancang untuk mendukung reformasi birokrasi berbasis data. Data yang dihasilkan dari Penilaian 360° dan layanan konsultasi online akan menjadi fondasi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan strategis. Dr. Narsih menegaskan bahwa era pengambilan kebijakan berdasarkan intuisi harus segera ditinggalkan. "Reformasi birokrasi sejati hanya bisa terwujud jika setiap keputusan, mulai dari promosi hingga pelatihan, didasarkan pada data kinerja yang valid dan terukur," tegas Dr. Narsih. Akuntabilitas dan transparansi menjadi dua keluaran utama yang diharapkan dari sistem berbasis data ini. Ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk menciptakan birokrasi yang lincah dan profesional.
