Selasa, 18 November 2025, Pegawai Pengadilan Agama Situbondo, Muh Rofii Munsyi, S.H., mengikuti Webinar Public Speaking yang menghadirkan narasumber Muhammad Syauqi. Acara ini dilaksanakan secara daring dan diikuti dari ruang kesekretariatan Pengadilan Agama Situbondo. Webinar bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi formal dan teknis dalam lingkungan kerja birokrasi. “Public Speaking bukan sekadar berbicara di depan umum, tetapi melatih cara menyampaikan pesan yang efektif dan berkesan kepada audiens,” ujar Muhammad Syauqi membuka materi. Peserta diberikan pengetahuan dasar pentingnya komunikasi dalam profesionalisme ASN. Webinar ini menjadi bagian dari pengembangan kompetensi diri seluruh pegawai pengadilan.

Narasumber membahas konsep utama dalam public speaking, yaitu eye contact atau pandangan mata sebagai komponen vital komunikasi. “Mata adalah jendela jiwa, dengan tatapan yang tepat pesan akan diterima lebih mendalam,” jelas Syauqi. Peserta diajarkan teknik menatap satu per satu audiens secara bergantian apabila jumlahnya sedikit, dan menyapu pandangan ke seluruh hadirin jika jumlahnya besar. Langkah ini dinilai mampu membangun kedekatan emosional antara pembicara dan audiens. Menjaga perhatian dan koneksi selama berbicara menjadi kunci sukses komunikasi publik. Webinar ini memberi simulasi nyata agar pegawai mampu menguasai panggung presentasi dengan percaya diri.

Selain eye contact, webinar juga membahas pentingnya pengelolaan suara dan intonasi dalam public speaking. “Penggunaan intonasi yang tepat dapat membuat pesan lebih hidup dan tidak monoton,” papar narasumber. Peserta diperkenalkan cara mengatur volume suara agar terdengar jelas, namun tetap nyaman didengar. Penyampaian pesan yang bersemangat dan artikulasi yang baik dapat meningkatkan antusiasme audiens. Praktik berbicara di depan kamera juga dilatih, menyesuaikan era digital yang memungkinkan presentasi dilakukan secara daring. Setiap peserta diberikan contoh dan tips praktis agar mampu berbicara lugas dan komunikatif dalam berbagai forum.
Webinar juga menekankan pentingnya postur tubuh, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. “Postur tubuh yang tegak dan gerakan tangan yang terkontrol mendukung pesan verbal yang disampaikan,” jelas Muhammad Syauqi. Ekspresi wajah yang ramah dan terbuka memberi kesan positif dalam setiap presentasi. Pegawai dilatih agar tidak terlalu gugup, mengurangi gerakan yang tidak perlu serta menjaga fokus saat berbicara. Poin utama adalah membangun citra diri yang profesional dan approachable di hadapan audiens. Latihan komunikasi non-verbal menjadi salah satu metode agar peserta lebih percaya diri saat presentasi.