img-logo img-logo
PEGAWAI PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR KEAMANAN IoT DAN GPS
PEGAWAI PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR KEAMANAN IoT DAN GPS
Tanggal Rilis Berita : 19 November 2025, Pukul 15:54 WIB, Telah dilihat 4 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Situbondo

Selasa, 18 November 2025, Pegawai Pengadilan Agama Situbondo, Flora Elfrida Yustitia, S.H., mengikuti Webinar Securing the Signals: From IoT Networks to GPS Instrumentation. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring dari ruang kesekretariatan kantor. Webinar menghadirkan narasumber Septafiansyah yang membahas ancaman dan mitigasi terhadap perangkat IoT. Materi awal menyoroti meningkatnya penggunaan perangkat pintar yang tidak diimbangi keamanan memadai. Narasumber menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran, sambil berkata, “Keamanan digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak.” Para peserta mengikuti pemaparan dengan antusias.

Whats-App-Image-2025-11-18-at-15-11-26

Dalam penjelasannya, Septafiansyah memaparkan tabel perangkat IoT berisiko tinggi beserta penyebab kerentanannya. Ia menyebut bahwa banyak perangkat konsumen seperti Smart TV dan voice assistant memiliki weak defaults dan jarang menerima security updates. Kondisi tersebut membuat perangkat mudah dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Flora mencatat bahwa masalah serupa juga terjadi pada router rumah tangga yang sering salah konfigurasi oleh pengguna. “Kerentanan ini sering muncul karena kurangnya literasi keamanan di tingkat pengguna,” ujar narasumber. Informasi tersebut dinilai sangat relevan dengan kebutuhan keamanan digital saat ini.

Whats-App-Image-2025-11-19-at-15-46-29

Webinar juga menyoroti risiko yang muncul pada sistem keamanan rumah hingga infrastruktur publik. Perangkat seperti kamera jaringan dan smart locks sering terhubung langsung ke internet tanpa autentikasi kuat. Hal ini memungkinkan peretas mengakses sistem secara ilegal. Septafiansyah menunjukkan kasus bahwa perangkat keamanan kerap diekspos karena minimnya proteksi bawaan. Ia menjelaskan, “Semakin luas konektivitas, semakin besar permukaan serangan yang dapat dimanfaatkan.” Pemahaman ini membuka wawasan peserta mengenai tingkat ancaman yang makin kompleks.

Pada bagian berikutnya, narasumber menyoroti risiko perangkat medis berbasis IoT yang digunakan di rumah sakit. Perangkat seperti monitor dan infus otomatis membawa data sensitif, namun tidak semuanya mampu menerima pembaruan keamanan secara optimal. Kondisi ini meningkatkan potensi gangguan yang dapat membahayakan pasien. Flora mencatat urgensi yang disampaikan narasumber terkait perangkat berumur panjang seperti sensor industri. “Perangkat yang lama dipakai tetapi jarang diperbarui menjadi pintu masuk ancaman serius,” ungkap Septafiansyah. Materi ini menunjukkan pentingnya perencanaan keamanan jangka panjang.