img-logo img-logo
PEGAWAI PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR TRANSFORMASI DIGITAL ASN 2025
PEGAWAI PA SITUBONDO IKUTI WEBINAR TRANSFORMASI DIGITAL ASN 2025
Tanggal Rilis Berita : 19 November 2025, Pukul 15:59 WIB, Telah dilihat 4 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Situbondo

Selasa, 18 November 2025, Pegawai Pengadilan Agama Situbondo, Q. Romadhani, S.H., mengikuti Webinar Transformasi Digital ASN. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring di ruang kepaniteraan. Webinar ini menghadirkan narasumber Noor Iza yang memaparkan perkembangan ruang digital sebagai sarana komunikasi modern. Materi dibuka dengan penjelasan mengenai aksesibilitas ruang digital yang kini dapat digunakan siapa saja. Noor Iza menegaskan, “Transformasi digital hanya bisa berhasil bila ASN siap mengadopsi teknologi secara bertanggung jawab.” Peserta menyimak paparan awal dengan penuh perhatian.

Whats-App-Image-2025-11-18-at-15-11-36

Dalam pemaparannya, Noor Iza menjelaskan karakteristik ruang digital yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti aspek anonimitas yang memungkinkan pengguna menyembunyikan identitas, baik untuk kebaikan maupun penyalahgunaan. Penjelasan ini mengingatkan peserta akan pentingnya etika digital. Ruang digital juga dikendalikan algoritma yang menentukan konten apa yang muncul di layar pengguna. “Kita perlu memahami bahwa apa yang kita lihat tidak selalu mencerminkan keseluruhan realitas,” ujar Noor Iza dengan tegas. Informasi ini memberikan pemahaman baru bagi ASN tentang dinamika algoritma.

Whats-App-Image-2025-11-19-at-15-56-51

Webinar juga membahas aspek rapidity atau kecepatan pertukaran informasi di era digital. Noor Iza menjelaskan bahwa derasnya arus data dapat menjadi peluang sekaligus ancaman jika tidak dikelola dengan bijak. Ia memberi contoh bagaimana informasi viral bisa menyebar dalam hitungan menit. Q. Romadhani mencatat pentingnya menjaga integritas informasi di tengah kecepatan tersebut. Narasumber menambahkan, “Kecepatan tanpa verifikasi adalah pintu masuk misinformasi.” Peserta menyadari bahwa perlu ada langkah strategis dalam menghadapi dinamika informasi digital.

Selain itu, webinar mengungkap fenomena baru yang muncul akibat perkembangan kecerdasan buatan. Deepfake dan synthetic media kini menjadi tantangan serius karena mampu memanipulasi wajah, suara, dan pesan secara meyakinkan. Noor Iza memberikan contoh bagaimana konten palsu dapat merusak reputasi seseorang atau lembaga. Fenomena ini menuntut ASN untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan verifikasi. “Kita tidak bisa lagi percaya begitu saja pada apa yang tampil di layar,” ujar narasumber. Penjelasan tersebut membuat peserta lebih waspada terhadap konten digital.