Demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penguatan penerapan budaya pelayanan prima yang berintegritas, Pengadilan Agama (PA) Kota Madiun gandeng Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Madiun gelar kegiatan pelatihan Public Speaking “Speaking for Service” pada Jum’at, (5/12/2025). Pelatihan Public Speaking for Service yang berlangsung di Aula PA Kota Madiun pukul 10.00 WIB ini dipimpin oleh Ketua PA Kota Madiun Dr. H. Sofyan Zefri, S.H.I., M.S.I. dan dihadiri oleh Wakil Ketua Imam Safi’I, S.H.I., M.H. para Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, PNS, CPNS, PPPK, termasuk petugas Pelayanan Terpadu Satu Loket (PTSL) dan petugas keamanan (security). Karena untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas super prima bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas PTSP saja, melainkan kerja sama satu kesatuan seluruh aparatur PA Kota Madiun. Pelatihan ini menghadirkan langsung Branch Manager BTN Cabang Madiun sebagai Narasumber, yaitu: Bapak Dedy Supriadi yang didampingi staf.

Ketua PA Kota Madiun Dr. H. Sofyan Zefri, S.H.I., M.S.I. dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan mengucapkan terimakasih kepada PT. Bank Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Madiun dan menyampaikan bahwa pelayanan prima sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari instansi manapun, tanpa service yang baik, instansi tidak akan memiliki nilai tambah. Terlebih, PA Kota Madiun yang telah meraih predikat Wilayah Bebas dari Koruspsi (WBK) tahun 2024 karena Zona Integritas merupakan suatu keberhasilan pelaksanaan kinerja terbaik yang telah kita laksanakan. Pokok utama dari Wilayah Bebas dari Koruspsi (WBK) adalah pelayanan prima yang berintegritas bebas dari korupsi kepada masyarakat pencari keadilan. Kedepannya harus siap langsung mengejar Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2026. Dalam hal ini Pengadilan juga dituntut atas kualitas pelayanan yang baik, mudah dan cepat serta berkualitas kepada masyarakat yang tentunya Zero anti Korupsi. Dimana dalam penilaian Zona Integritas (ZI) menuju WBK maupun WBBM itu ada survey Indeks Anti Korupsi dan Indeks Kepuasan Masyarakat.
Lebih lanjut, Ketua PA Kota Madiun menegaskan kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen PA Kota Madiun dalam memperkuat kompetensi komunikasi aparatur, khususnya pada bagian yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Public Speaking merupakan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai oleh seluruh aparatur, terutama para petugas Pelayanan Terpadu Satu Loket (PTSL) serta para hakim yang menjalankan tugas sebagai Mediator. Beliau menegaskan bahwa masyarakat yang datang ke lembaga peradilan umumnya tengah membawa permasalahan yang ingin mereka selesaikan. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi yang baik, empati, serta cara penyampaian informasi yang tepat akan sangat memengaruhi kenyamanan pihak berperkara.
“Dengan penguasaan public speaking yang baik, masyarakat akan merasa lebih dihargai, nyaman, dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Keterampilan ini bukan hanya soal berbicara, tetapi bagaimana mendengarkan dengan baik, memahami emosi pihak, dan menyampaikan informasi secara jelas serta professional.”, tutur Ketua PA Kota Madiun.
Dalam kesempatan ini, Ketua PA Kota Madiun juga mendorong seluruh peserta untuk menyimak materi dengan sungguh-sungguh dan mengimplementasikannya dalam pelayanan sehari-hari. Kompetensi ini diharapkan dapat semakin memperkuat praktik pelayanan prima yang telah diterapkan PA Kota Madiun melalui berbagai inovasi dan standar layanan, termasuk ultimate service yang selama ini menjadi pedoman untuk memberikan pelayanan super prima. Diakhir sanbutannya, beliau berharap kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman kita tentang komunikasi pelayanan serta meningkatkan rasa percaya diri aparatur dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pencari keadilan.

Sementara itu, dalam sambutan Dedy Supriadi Branch Manager (BM) BTN Cabang Madiun yang sekaligus sebagai Narasumber menyampaikan apresiasi kepada PA Kota Madiun atas kesempatan yang diberikan kepada BTN untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa BTN berkomitmen mendukung peningkatan kualitas SDM lembaga pemerintah, termasuk lembaga peradilan. “Kami berterima kasih kepada Pengadilan Agama Kota Madiun atas kepercayaan yang diberikan kepada BTN untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan kompetensi ini. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pelayanan publik,”, pungkas BM BTN Cabang Madiun.
Dilanjutkan langsung dengan pemaparan materi mendalam mengenai Konsep dasar komunikasi dan public speaking, Makna dan fungsi public speaking dalam pelayanan, Aspek kunci public speaking pelayanan, Teknik-teknik penting dalam public speaking for service, Cara meningkatkan kemampuan public speaking hingga praktik langsung melalui berbagai sesi ice breaking dan simulasi pelayanan.
Yang Pertama, Konsep Dasar Komunikasi dan Public Speaking. komunikasi adalah fondasi dari seluruh interaksi manusia. Menurut Harold Lasswell, komunikasi merupakan proses membangun kebersamaan dan pemahaman antardua pihak atau lebih. Rogers dan Kincaid menyebutnya sebagai pertukaran informasi yang menghasilkan pengertian mendalam, dan Gerald Miller melihat komunikasi sebagai cara memengaruhi atau mengubah perilaku seseorang. Karena itu, komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, akan tetapi memastikan pesan dipahami dengan benar. Unsurnya meliputi: adanya pihak yang berkomunikasi, isi pesan yang jelas, metode penyampaian yang tepat, adanya umpan balik, serta penguasaan materi dari komunikator. Public speaking sendiri adalah seni berbicara di depan orang banyak secara terstruktur dengan tujuan memengaruhi, menginformasikan, atau menghibur. Dalam layanan publik, public speaking berperan sebagai alat untuk mengarahkan, menenangkan, dan membangun kepercayaan pengguna layanan.
Kedua, Makna dan Fungsi Public Speaking dalam Pelayanan. Di Pengadilan Agama, public speaking memiliki makna khusus. Pengadilan bukan hanya institusi hukum, tetapi juga lembaga pelayanan publik. Pengguna layanan datang dalam keadaan emosional dan gelisah, bingung, bahkan tidak jarang dalam tekanan psikologis karena membawa permasalahan keluarga. Di sinilah kemampuan berbicara petugas memainkan peran penting. Persepsi masyarakat terhadap lembaga dibentuk pada 30 detik pertama sejak mereka berinteraksi dengan petugas. Cara Bapak/Ibu menyapa, menjelaskan, dan menenangkan akan menentukan rasa aman yang mereka rasakan. Untuk itu, diperlukan kemampuan dasar seperti:
Public speaking di lingkungan pelayanan bukan sekadar berbicara, tetapi sebuah alat membangun kepercayaan, alat empati, dan alat untuk menciptakan solusi. Adapun fungsi Public speaking, diantaranya:
Ketiga, Aspek Kunci Public Speaking Pelayanan (5 Pilar). Agar komunikasi dalam pelayanan berjalan efektif, ada lima pilar utama yang perlu dipenuhi sebagai fondasi agar pelayanan PA Kota Madiun berjalan humanis dan profesional
Keempat, Teknik-Teknik Penting dalam Public Speaking for Service. Adapun teknik yang dapat langsung dipraktikkan dalam pelayanan sehari-hari, meliputi:
1. Teknik 3S/6S yang membantu membangun kesan pertama yang kuat:
2. Teknik VOCAL. Agar suara yang keluar jelas dan meyakinkan, perhatikan:
3. Gesture Tubuh
4. Empathy-Based Speaking. Esensi pelayanan publik adalah empati.
5. Teknik Komunikasi C-L-E-A-R
Diakhir pemaparan, Narasumber menyampaikan terkait Cara Meningkatkan Kemampuan Public Speaking, yang Semakin sering dilatih, semakin natural dan profesional kemampuan berbicaranya antara lain melalui:


Selanjutnya dilakukan praktik langsung bagaimana cara memberikan greeting atau memberikan sapaan dan salam pada costumer service / para pihak berperkara di PA Kota Madiun dengan tampak sangat luwes dan fasih yang harus difahami oleh seluruh aparatur PA Kota Madiun khususnya petugas PTSL.
Menutup pemaarannya, Narasumber menegaskan bahwa Public Speaking for Service bukan sekadar seni berbicara, tetapi seni membuat orang merasa dihargai. Komunikasi yang jelas, akurat, empatik, dan solutif mampu mengurai persoalan yang rumit dan memberikan ketenangan bagi para pencari keadilan. Beliau berharap materi ini menjadi penguatan bagi kita semua untuk menghadirkan pelayanan publik yang humanis, profesional, dan berintegritas di PA Kota Madiun.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PA Kota Madiun, Dr. H. Sofyan Zefri, S.H.I., M.S.I., secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Public Speaking for Service PA Kota Madiun bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Madiun. Dalam arahannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kapasitas komunikasi aparatur, khususnya petugas yang berinteraksi langsung dengan masyarakat pencari keadilan.
Beliau menekankan bahwa kemampuan berbicara yang baik harus diiringi dengan ketulusan dalam melayani, kesinambungan peningkatan kompetensi, serta komitmen menjaga marwah lembaga peradilan. Dengan pelatihan ini, Ketua PA berharap seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam tugas sehari-hari untuk terus membangun budaya pelayanan super prima sehingga pelayanan di PA Kota Madiun semakin komunikatif, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan pengguna layanan.

Semoga PA Kota Madiun dan BTN Cabang Madiun terus bersinergi dan saling bahu-membahu kedepannya dalam maningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat pencari keadilan dengan profesional dan berintegritas.