Lamongan – Pelaksanaan Pembukaan Musabaqah Qira’atil Kutub di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan resmi dibuka pada Selasa, 11 Juli 2023 . Hadir dalam kegiatan tersebut Syaiful Anwar, S.Ag., M.HP Sekretaris Pengadilan Agama Lamongan. Kegiatan dihadiri pula diantaranya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistiano Dardak, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Prof. Dr. Waryono Abdul ghofur, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Jajaran Forkompimda, Kemenag Propinsi Jawa Timur dan lainnya.
Secara simbolis kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MKQN) Tahun 2023 dibuka olh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdani yang dalam hal ini mewakili Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas. Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 10 – 18 Juli 2023 ini diikuti Santri Pondok Pesantren dan Mahasantri Ma’had Aly dari 35 Propinsi di Indonesia. MQKN tahun ini mengusung Tema “Rekonteksualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia”. Kegiatan MQKN ini dilaksanakan untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu - ilmu agama Islam yang bersumber dari Kitab Kuning.
“ Gelaran ini menjadi bagian penting dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan,” Ujar Ali Ramdani pada Pembukaan MQKN. Menurut belia juga bahwa sesuai dengan tema yang dipilih diharapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat modern, khususnya kalangan muda perkotaan. Beliau juga menambahkan bahwa kalangan muda saat ini lebih berminat belajar agama melalui media sosial berupa potongan konten-konten yang beredar dengan merujuk salah satu public figur. Selain itu, rekontekstualisasi Kitab Kuning juga sebagai ikhtiar untuk merajut kerukunan, harmoni, memelihara keberagaman dalam hidup berdampingan yang toleran dan damai, yang menerapkan prinsip moderasi beragama bagi seluruh elemen bangsa di tengah derasnya arus polarisasi dan menguatkan gerakan politik identitas yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan Indonesia.
Dalam kesempatan sama, Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh peserta MQKN yang berasal dari berbagai penjuru nusantara. Menurut Kiai Ghofur, didapuknya Pesantren Sunan Drajat sebagai tuan rumah MQKN ke-7 ini adalah suatu kehormatan bagi pihaknya. Kiai kharismatik ini berharap, kegiatan seperti ini bisa bermanfaat dan mampu mencetak generasi ulama yang bisa diandalkan. “Kami menyampaikan selamat datang di bumi damai Pesantren Sunan Drajat. Semoga kita bisa memperoleh manfaat dan berkah dari kegiatan ini,” tuturnya.
Sementara menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dengan digelarkan Kegiatan MQKN Tahun 2023 ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berilmu dan berakhlak, serta memiliki daya saing global yang lahir dari para santriwan dan santriwati yang ada pada Delegasi MQKN 2023. Beliau juga menjelaskan bahwa sejak dahulu santri adalah insan yang hebat dan mampu membangun negeri di segala bidang pengabdian. Santri harus menunjukkan kepada dunia bahwa pesantren, santri, dan seluruh ulama di Indonesia memiliki peranan penting. “ Selamat bermusabaqa, semoga mampu menjadi yang terbaik, “ pungkasnya.