"Megengan" Menyambut Ramadhan
"Megengan" Menyambut Ramadhan
Tanggal Rilis Berita : 08 Maret 2024, Pukul 16:13 WIB, Telah dilihat 985 Kali
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Pacitan

Pacitan, 08 Maret 2024. Pada hari Jum’at yang penuh berkah, Pengadilan Agama Pacitan mengadakan tradisi yang biasa dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat di Jawa dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan yaitu “Megengan”. Walaupun mungkin terdapat perbedaan penamaan dari tradisi tersebut di tiap-tiap daerah, tetapi tradisi ini rutin dilakukan hampir setiap menjelang Bulan Ramadhan. “Megengan” sendiri berasal dari kata megeng yang berarti menahan. Makna “Megengan” adalah menahan segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hal lainnya. Selain itu “Megengan” juga berarti keselamatan supaya tetap terjaga baik dalam menghadapi Ramadhan.

Acara ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445H yang tinggal beberapa hari lagi. Dengan adanya “Megengan” ini juga sebagai ajang suka cita dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Acara ini diikuti oleh seluruh unsur Pimpinan, jajaran Hakim, Pejabat struktural dan fungsional, karyawan dan karyawati serta seluruh PPNPN Pengadilan Agama Pacitan. Mengambil tempat di Masjid Al-Mahkamah Pengadilan Agama Pacitan, kegiatan ini dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai selesai.

WhatsApp Image 2024-03-08 at 16.09.02.jpeg

Susunan acara ini terdiri dari Pembukaan, Do’a, Sambutan Ketua PA Pacitan, Ceramah singkat dan Penutup. Acara dibawakan oleh Bapak Fauzin Rifai, S.H. yang membuka acara sekaligus menyampaikan maksud dilaksanakannya acara ini. Dilanjutkan Do’a yang dipimpin oleh Bapak H. Mohammad Aghfar Musyaddad, S.H. selaku Ketua Takmir Masjid Al-Mahkamah. Selanjutnya sambutan yang disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Pacitan Bapak Irman Fadly, S.Ag., M.H.

Memasuki acara inti yaitu ceramah singkat yang disampaikan oleh Wakil Ketua Bapak Basirun, S.Ag., M.Ag. Beliau menyampaikan beberapa hal mengenai filosofi “Megengan” dimana walaupun terdapat bermacam-macam penyebutan tetapi tradisi dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan ini merupakan bentuk suka cita seluruh umat Muslim karena masih diberi kesempatan untuk dapat menjalani ibadah ini. Acara terakhir yaitu penutupan yang dilanjutkan dengan Ramah Tamah dan makan Tumpeng secara Bersama-sama. Dengan datangnya Bulan Ramadhan kali ini semoga memberikan motivasi untuk beribadah dan bekerja dengan sepenuh hati memberikan pelayanan prima sehingga dapat menjadi kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.