Pengadilan Tinggi Agama Surabaya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1444 Hijriah, Jumat (21/10/2022). Dengan dihadiri oleh seluruh pegawai PTA Surabaya, kegiatan ini dilaksanakan di aula PTA Surabaya dengan mengundang pembicara dari Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya - Gus Ahmad Khubby Ali R,S.Ag, M.Si,.
Dibuka dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan oleh Ibu Dra. Hj. Sufanna Qomah, panitera muda hukum PTA Surabaya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua takmir masjid Al-Mahkamah PTA Surabaya, Bapak Drs.H.Idham Khalid.,S.H.,M.H. Beliau mengatakan, “Di hari yang mulia ini, perbanyaklah membaca Al-Quran, mendengarkan tausiah dan banyak-banyak berdzikir”, ujarnya.
Setelah sambutan ketua takmir, selanjutnya sambutan ketua PTA Surabaya, Dr. H. Bahruddin Muhammad, S.H., M.H. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada panitia karena telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Terima kasih kepada takmir dan panitia yang menyelenggarakan acara ini. Mudah-mudahan kita selalu bahagia dan kegiatan yang kita lakukan mendapatkan berkah Allah SWT”, ujarnya.
Yang terakhir acara inti diisi oleh tausiah dari Gus Ahmad Khubby Ali R,S.Ag, M.Si. beliau menceritakan tentang sifat Nabi Muhammad yang amat sangat baik hingga menjadi pemersatu umat karena kebaikannya. Gus Ahmad juga menceritakan kisah salah satu sahabat nabi yang bernama Nu’aiman. Sahabat nabi tersebut yang berhasil membuat Nabi Muhammad SAW tertawa. “dikisahkan bahwa Nu’aiman ini pernah bertemu dengan seorang pedagang madu, namun madunya terlihat belum terjual. Kemudian diajaklah pedangang madu ini ke rumah Nabi Muhammad SAW dan berkata bahwa pemilik rumah ini yang akan membeli madumu. Nabi merasa Bahagia dan tersentuh karena menerima hadiah, kemudian Nabi membagikan madu-madu itu dibagikan kepada sahabatnya. namun kemudian Nabi Muhammad terkejut karena pedagang itu meminta Nabi untuk membayarnya. “Ini pasti ulah Nu’aiman” kata Nabi dengan menggelengkan kepala. Kemudian Rasulullah memanggil Nu’aiman untuk meminta penjelasan. Yang kemudian Nu’aiman berkata “Saya ingin memberimu hadiah wahai Rasul, namun saya tidak memiliki apa-apa”, kemudian Rasul tersenyum mendengarnya” ceritanya. Dari cerita ini dapat dimengerti bahwa Rasul juga memiliki kepribadian yang santai danmemiliki kisah humoris dan menyenangkan Bersama sahabat-sahabatnya”, pungkasnya. (cit/one)
Belum ada komentar, jadilah yang pertama Komentar !