Ketua Mahkamah Agung RI Lantik 16 Ketua Pengadilan Tinggi Agama

Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025 — Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., secara resmi melantik 16 Ketua Pengadilan Tinggi Agama dalam upacara pengambilan sumpah di Ruang Kusumah Atmaja, Gedung Utama MA RI, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua MA bidang Non-Yudisial, para Ketua Kamar MA, pejabat Eselon I dan II, pengurus Dharmayukti Karini, serta tamu undangan lainnya.

Berikut daftar lengkap keenam belas Ketua Pengadilan Tinggi Agama yang dilantik oleh Ketua MA :

1. Dr. Zulkifli Yus, M.H. – dari KPTA Pekanbaru menjadi Ketua MS Aceh
2. Dr. Sutomo, S.H., M.H. – dari KPTA Palembang menjadi KPTA Pekanbaru
3. Drs. Abdullah, S.H., M.H. – dari KPTA Bangka Belitung menjadi KPTA Palembang
4. Dr. H. Khaerudin, S.H., M.Hum. – dari KPTA Jayapura menjadi KPTA Bangka Belitung
5. Drs. Rusman Mallapi, S.H., M.H. – dari WK PTA Surabaya menjadi KPTA Jayapura
6. Dr. H. Yusuf Buchori, S.H., M.S.I. – dari KPTA Jambi menjadi KPTA Banten
7. Dr. Chazim Maksalina, M.H. – dari KPTA Gorontalo menjadi KPTA Jambi
8. Dra. Nia Nurhamidah Romli, M.H. – dari WK PTA Bengkulu menjadi KPTA Gorontalo
9. Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H. – dari KPTA Semarang menjadi KPTA Surabaya
10. Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H. – dari KPTA Surabaya menjadi KPTA Semarang
11. Dr. Mame Sadafal, M.H. – dari KPTA Kendari menjadi KPTA Samarinda
12. Drs. H. Damsir, S.H., M.H. – dari KPTA Kupang menjadi KPTA Kendari
13. Dra. Erni Zurnilah, M.H. – dari WK PTA Jakarta menjadi KPTA Kupang
14. Dr. Hasnawaty Abdullah, S.H., M.H. – dari WK PTA Makassar menjadi KPTA Sulawesi Barat
15. Dr. Drs. H. Moch. Sukkri, S.H., M.H. – dari KPTA Kalimantan Utara menjadi KPTA Pontianak
16. Dr. H. Bambang Supriastoto, S.H., M.H. – dari WK PTA Semarang menjadi KPTA Kalimantan Utara.

Surat Keputusan pelantikan dibacakan langsung oleh Kepala Biro Kepegawaian MA RI, Sahlanudin, S.Ag., S.H., M.H.

Dalam amanatnya, Prof. Sunarto menegaskan bahwa para pimpinan pengadilan tingkat banding harus mampu menjadi role model—“kawal depan” Mahkamah Agung — untuk memperkuat pengawasan, pembinaan, dan pelayanan publik. Beliau mengingatkan pentingnya integritas, profesionalisme, dan komitmen dalam menegakkan keadilan tanpa kompromi. “Pimpinan pengadilan harus menjadi teladan, tidak hanya dalam aspek teknis yudisial, tetapi juga dalam integritas, etika, dan pelayanan publik,” ujar Prof. Sunarto.

Prof. Sunarto juga mengimbau agar para ketua pengadilan membalik piramida pelayanan—dari “pimpinan dilayani” menjadi “pimpinan melayani”—dan mengajak istri para pejabat untuk aktif di Dharmayukti Karini serta mendukung suami menjaga integritas sejak keluarga .

Prosesi pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam regenerasi kepemimpinan di lingkungan peradilan agama. Diharapkan para ketua yang baru dilantik mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, serta menjadi ujung tombak dalam mewujudkan peradilan yang agung, modern, dan terpercaya.