Jakarta, 16 Oktober 2024, Mahkamah Agung (MA) RI menggelar Sidang Paripurna Khusus dengan agenda tunggal pemilihan Ketua MA periode 2024-2029. Sidang paripurna ini dibuka langsung oleh Ketua MA, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. dengan dihadiri seluruh Hakim Agung. "Sidang paripurna khusus Mahkamah Agung RI dengan agenda tunggal, pemilihan Ketua Mahkamah Agung RI pada hari ini, Rabu, 16 Oktober tahun 2024, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ujar Yang Mulia Syarifuddin sambil mengetuk palu sebanyak tiga kali dalam sidang paripurna di gedung MA.
Sebagaimana diketahui, Ketua MA, Prof. M. Syarifudin akan memasuki masa pensiun pada tanggal 1 November 2024. Oleh karena itu sidang kali ini sebagai bentuk persiapan untuk memilih sosok pengganti Ketua MA pada periode berikutnya. Prosesi sidang paripurna pemilihan Ketua MA ini dilaksanakan berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.
Jumlah Hakim Agung yang hadir saat pemilihan KMA hari ini berjumlah 45 orang. Sesuai ketentuan Pasal 7 Ayat 1 Tata Tertib Pemilihan Ketua MA, maka dengan jumlah kehadiran tersebut sidang paripurna khusus MA RI dengan agenda tunggal pemilihan Ketua MA telah memenuhi kuorum. Adapun nama-nama hakim agung yang bersedia dipilih sebagai calon Ketua MA untuk periode 2024-2029 adalah:
1. Prof. Dr. H. Haswandi, S.H., S.E., M.Hum.
2. Soesilo, S.H., M.H.
3. Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H.
4. Prof. Dr. H. Yulius, S.H., M.H.
Setelah satu persatu seluruh Hakim Agung melakukan pemilihan, panitia kemudian mulai melakukan penghitungan suara. Dari hasil pemungutan suara, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. memperoleh suara sebanyak 30 suara, yang artinya lebih dari 50% dari total suara. Prof. Dr. Yulius, S.H., M.H. memperoleh 7 suara, Prof. Dr. Haswandi memperoleh 4 suara, dan Soesilo, S.H., M.H. memperoleh 1 suara. Selain itu terdapat 1 suara tidak sah serta 1 suara abstain. “Saya mengucapkan selamat kepada yang mulia Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. atas terpilihnya sebagai Ketua MA periode 2024 2029 semoga amanah besar yang akan diemban dan dapat mengantarkan Mahkamah Agung menuju pencapaian dan prestasi yang lebih baik lebih maju dan lebih modern”, Prof. M. Syarifuddin mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Sunarto.
Prosesi pemungutan suara berjalan dengan khidmat dan sangat transparan. Disaksikan secara langsung oleh jajaran petinggi Mahkamah Agung, wartawan jurnalis, awak media dan seluruh aparatur Pengadilan di bawah lingkungan Mahkamah Agung seluruh Indonesia. Acara ini juga digelar secara daring melalui aplikasi zoom dan streaming youtube, sehingga masyarakat luas pun mampu menyaksikannya. Begitu juga dengan Pengadilan Agama Kota Kediri, seluruh aparaturnya pun turut menyaksikan acara ini melalui live streaming.
Dalam sambutannya Prof. Dr. Sunarto menyampaikan 3 hal penting dalam misinya sebagai KMA, antara lain membangun kembali dan meningkatkan public trust. “Selalu meningkatkan paling tidak menjaga kepercayaan publik publik itu penting karena bagaimanapun juga apapun sebaik apapun putusan yang kita berikan tanpa dibarengi kepercayaan dari keadilan akan sia-sia putusan kita”, ujar Prof Dr Sunarto. Selain itu beliau ingin mewujudkan proses mutasi yang berpromosi dan mutasi yang berbaris meristem yang dapat dilaksanakan secara konsisten, pola rekrutmen yang transparan dan akuntabel untuk setiap pimpinan di semua lingkungan di peradilan. Yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah meningkatkan kesejahteraan Hakim dan para aparatur.
Pimpinan dan seluruh aparatur PA Kota Kediri menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. sebagai Ketua MA RI periode 2024-2025. Secara lisan Ketua PA Kota Kediri di hadapan Tim Media menyampaikan do'a "semoga Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. yang terpilih sebagai Ketua MA periode 2024-2025 nantinya amanah, dan mampu mewujudkan visi-misi MA. Amanah besar yang akan diemban ini dapat mengantarkan MA menuju pencapaian dan prestasi yang lebih baik lebih maju dan lebih modern. Dengan ridho Allah SWT. semoga beliau juga selalu diberikan kekuatan dan kemudahan dalam memimpin Mahkamah Agung ini ke depan.
