Lumajang - Pengadilan Agama Lumajang mengikuti zoom bertopik Update Kebijakan Akuntansi Untuk Pelaporan Keuangan Tahun 2025 pada Rabu, 19 Maret 2025. Bertempat di Ruang Kesekretariatan, acara disimak oleh Jamiah, A.Md.Ak. (Pengolah Data dan Informasi) Pengadilan Agama Lumajang. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A1 Jember (KPPN Jember) selaku instansi yang memiliki kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara.
Putu Permana memaparkan beberapa outline pembahasan. Pertama terkait PMK Nomor 128 Tahun 2024 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan BLU, kedua mengenai update kebijakan pelaporan keuangan seperti mekanisme pelaksanaan anggaran atas pekerjaan yang belum diselesaikan pada Akhir tahun Anggaran (RPATA) pada satker BLU dan satker Non BLU, penerbitan dokumen nota kesepakatan final otomatis, pencatatan BMN pada masa transisi penyusunan Laporan Keuangan Audited, penyesuaian LRA dan LO (Face) pada LKKL. Selanjutnya terakhir terkait petunjuk teknis akuntansi yang meliputi PTA 19 (revisi) atas Identifikasi dan Eliminasi transaksi resiprokal pada LKKL dan LKPP, dan PTA 25 terkait persediaan dalam proses, persediaan yang tidak dikuasai, dan KDP/ATB dalam pengerjaan yang dihentikan.
Berdasarkan paparan tersebut, terdapat beberapa poin penting yang menjadi perhatian. Diantaranya PMK Nomor 128 Tahun 2024 digunakan khusus untuk satuan kerja BLU (Badan Layanan Umum), pencatatan transaksi resiprokal perpajakan berupa perluasan objek transaksi resiprokal atas pajak ditanggung pemerintah dan pencatatan transaksi resiprokal PNBP berbasis akrual. Selain itu pencatatan persediaan maupun BMN pada awal tahun harus menunggu selesainya Laporan Keuangan Audited tahun sebelumnya.
Kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar. Selain itu, seluruh peserta juga tampak aktif berdiskusi. Pengadilan Agama Lumajang berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman terkait update kebijakan akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan tahun 2025 yang akurat, andal dan relevan.
