Selasa, 29 April 2025, Septiyatul Khoiriyah, mahasiswa Hukum Keluarga Islam dari STIS Darul Falah Bondowoso, melakukan kunjungan penelitian ke Pengadilan Agama Situbondo. Kunjungan ini bertujuan untuk mencari referensi dalam penyusunan skripsinya yang berjudul "Analisis Yuridis Terhadap Perceraian Talak Akibat Kurangnya Komunikasi dalam Pemenuhan Nafkah Keluarga". Septiyatul berharap dapat menggali informasi langsung dari praktik peradilan agama yang sesungguhnya. "Saya ingin mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kasus-kasus perceraian ditangani," ujarnya.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para hakim di pengadilan. Dalam kunjungannya, Septiyatul bertemu langsung dengan Hakim Pengadilan Agama Situbondo, Moh. Bahrul Ulum, S.H.I., yang bersedia memberikan wawancara dan berdiskusi mengenai topik penelitiannya. "Kasus perceraian talak yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi dalam pemenuhan nafkah memang sering kami temui," kata Moh. Bahrul Ulum. Ia menjelaskan bahwa komunikasi yang baik antara suami dan istri sangat penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Diskusi tersebut memberikan gambaran konkret tentang aspek yuridis dan sosial yang mempengaruhi perceraian. Septiyatul mencatat setiap penjelasan dengan seksama untuk memperkaya analisisnya. Pertukaran informasi ini sangat membantu dalam memperkuat landasan teoritis dan praktis skripsinya. Selain wawancara, Septiyatul juga mengamati langsung proses administrasi dan pelayanan di Pengadilan Agama Situbondo. Ia melihat bagaimana pengajuan perkara perceraian diproses secara sistematis dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Pengalaman ini sangat berharga untuk memahami mekanisme peradilan agama secara nyata," ungkapnya. Observasi ini menambah dimensi praktis dalam penelitiannya yang sebelumnya hanya berbasis literatur. Para pegawai pengadilan juga menyambut baik kehadiran mahasiswa tersebut dan memberikan penjelasan tambahan. Kunjungan ini sekaligus mempererat hubungan antara institusi pendidikan dan lembaga peradilan.
Septiyatul mengaku sangat terbantu dengan kunjungan ini dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. "Saya merasa mendapat banyak insight yang tidak saya dapatkan dari buku saja," ujarnya penuh semangat. Kunjungan ini diharapkan menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk aktif melakukan penelitian lapangan. Semangat belajar dan pengabdian kepada ilmu menjadi nilai utama yang diusung.