Rapat Dinas Evaluasi dan Peningkatan Pelayanan Prima di PTA Surabaya

Surabaya, 6 Maret 2025 – Pada hari Kamis ini Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menggelar rapat dinas mengenai evaluasi dan peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Aula PTA Surabaya dan dihadiri oleh Ketua PTA Surabaya Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., Wakil Ketua PTA Surabaya Drs. H. Rusman Mallapi, S.H., M.H., Sekretaris PTA Surabaya Dr. Naffi, S.Ag., M.H., serta Pengawas PTSP Bapak Drs. Aly Santoso, M.H. Rapat juga dihadiri oleh pejabat struktural, pengelola PTSP, petugas PTSP, satuan pengamanan dan petugas driver PTA Surabaya.

Sekretaris PTA Surabaya, Dr. Naffi, S.Ag., M.H., selaku moderator rapat ini menyampaikan berbagai persoalan yang perlu segera diatasi. Salah satu masalah utama yang dibahas adalah terkait kinerja petugas keamanan (Satpam).

Beberapa masalah yang ditemukan, antara lain kurangnya responsivitas dari petugas Satpam dalam pengaturan parkir kendaraan yang datang, belum ditentukannya area parkir khusus untuk pimpinan, serta pakaian Satpam yang belum memenuhi standar. Selain itu, tidak adanya komandan atau ketua tim di antara petugas Satpam juga menjadi perhatian utama, dan perlu adanya perbaikan dalam waktu penjagaan maupun pergantian shift petugas dan pengaturan parkir untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Selain masalah terkait Satpam, permasalahan di PTSP juga menjadi fokus utama dalam rapat ini. Salah satunya adalah keterlambatan aplikasi pemberitahuan tamu, yang perlu segera diperbaiki agar pengunjung mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat. Sekretaris juga menyoroti tentang SOP terbaru yang masih belum diterapkan dengan baik, sehingga perlu adanya pembaruan dan sosialisasi lebih lanjut mengenai prosedur tersebut kepada petugas PTSP agar pelayanan bisa lebih efisien.

Ketua PTA Surabaya, Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., dalam kesempatan ini juga memberikan pandangannya terkait pelayanan yang ada di PTA Surabaya. Ia menekankan bahwa PTA Surabaya harus menjadi contoh bagi lembaga lainnya, terutama Kemenag yang akan melakukan kunjungan ke PTA Surabaya.

Menurutnya, beberapa aspek pelayanan di PTA Surabaya masih tertinggal dibandingkan dengan Kemenag, seperti penerapan prinsip 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) oleh petugas front office. Ia juga menekankan pentingnya penyediaan tempat parkir khusus untuk tamu difabel dan wanita, dengan akses yang lebih dekat ke pintu masuk utama.

Dalam sesi simulasi pelayanan, para peserta rapat mencoba mempraktikkan bagaimana cara melayani tamu dengan lebih baik. Ketua PTA Surabaya juga merujuk pada Surat Dirjen 1403.b/DJA/SK/OT.01.3/8/2018 yang menjelaskan mengenai tata cara pelayanan, terutama terkait dengan Pasal 24 dan 25 yang mengatur agar tidak ada kekosongan petugas di PTSP. Selain itu, disarankan agar bagian informasi dan pengaduan digabungkan untuk mempermudah akses bagi pengunjung yang membutuhkan bantuan.

Dari pengamatan Hakim Pengawas Bidang, Bapak Drs. Aly Santoso, M.H., beberapa hal penting yang perlu diperbaiki terkait dengan kinerja petugas keamanan dan PTSP juga turut dibahas. Di antaranya adalah peningkatan penampilan dan jam kerja petugas Satpam, serta kebersihan dan kerapian di meja PTSP.

Selain itu, perlu ada penunjukan petugas sesuai dengan kebutuhan dan briefing rutin antara pengelola PPID dan petugas PTSP agar semua pihak dapat bekerja dengan lebih optimal dan pelayanan dapat berjalan lebih lancar. Rapat ini ditutup dengan komitmen untuk segera melakukan perbaikan sesuai dengan masukan yang telah diberikan.