Bertempat di Ruang Media Center Pengadilan Agama Probolinggo, Tim Kesekretariatan Pengadilan Agama Probolinggo mengikuti Zoom Diskusi Kopi Giras yang diadakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Surabaya pada Selasa, 4 Maret 2025. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris beserta Kasubag dari seluruh peradilan agama di wilayah Jawa Timur secara virtual via Zoom Meeting. Dari PA Probolinggo, acara ini diwakili oleh Kasubag PTIP, Kasubag Umum dan Keuangan, serta satu orang staf kesekretariatan.
Kopi Giras kali ini mengangkat tema “Badai Efisiensi” yang diisi oleh Sekretaris PTA Surabaya (Bapak Dr. Naffi, S.Ag., M.H.) beserta Kabag Umum dan Keuangan (Bapak Rusmin Rapi, S.T., S.H., M.H.), Kabag Perencanaan dan Kepegawian (Bapak H. Muhammad Nidzom Ansori, S.H., M.H.) serta Kasubag Rencana Program dan Anggaran (Bapak Benny Hardiyanto, S.H.). Sebagai intermezzo, Sekretaris PTA Surabaya meyakinkan akan kekuatan doa sebagai pegangan utama untuk menjalankan fungsi memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di tengah masifnya efisiensi anggaran. “Kita manfaatkan ide dan kreativitas sebaik-baiknya di tengah efisiensi besar-besaran saat ini”, imbuhnya.
Efisiensi anggaran pada Mahkamah Agung RI semakin meluas ke seluruh lini penting seperti biaya Alat Tulis Kantor (ATK), belanja modal hingga pemeliharaan gedung, hingga mencapai total hampir Rp3 Triliun. Hal tersebut tentu diluar perkiraan banyak pihak karena semula perkiraan efek dari efisiensi tersebut hanya akan berdampak pada biaya perjalanan dinas. Efeknya tentu berdampak cukup signifikan kepada seluruh badan peradilan di bawahnya, termasuk pada satuan kerja peradilan agama di wilayah PTA Surabaya yang beberapa di antaranya sampai mengalami defisit anggaran.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Kasubag Umum dan Keuangan, Ibu Ivana Rantansari, S.A.P. menjelaskan terkait kondisi anggaran PA Probolinggo yang terlanjur merealisasikan belanja modalnya tetapi tetap harus menyesuaikan dengan perubahan kebijakan anggaran. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris PTA Surabaya menjelaskan bahwa data lengkap harus disampaikan kepada pihak vendor. Selain itu, adendum kontrak harus segera ditambahkan guna menyesuaikan kondisi terbaru sekaligus langkah antisipasi apabila hal serupa terjadi. Tim Medsos
